Senin 08 Jun 2020 14:33 WIB

Bandung Temukan Tiga Klaster Covid-19 Baru

Seluruh pasien dari klaster baru Covid-19 di Bandung sudah isolasi mandiri.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengatakan ada tiga klaster baru Covid-19 di Kota Bandung, Jabar.
Foto: Humas Pemkot Bandung
Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengatakan ada tiga klaster baru Covid-19 di Kota Bandung, Jabar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Oded M Danial, menyatakan ada tiga klaster baru penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kota Bandung. Sebanyak 10 orang dinyatakan positif dalam beberapa hari terakhir akibat tiga klaster baru di Bandung.

"Dua hari terakhir kemarin ada 10 orang yang positif itu terdiri klasternya dari pasar, tiga klaster lah, nakes (tenaga kesehatan) terpapar juga, satu lagi ojol (ojek online) atau apa lah, ada tiga klaster," kata Oded di Bandung, Senin (8/6).

Baca Juga

Saat ini, ia memastikan seluruh pasien klaster baru telah melakukan isolasi mandiri sejak dinyatakan positif Covid-19. Sehingga penyebaran Covid-19 melalui klaster tersebut dapat dicegah sejak dini.

Namun Oded tidak menjelaskan secara rinci lokasi pasar yang menjadi klaster baru Covid-19 tersebut. Ia hanya menyebutkan pasar yang menjadi klaster baru itu dilakukan penutupan seluas satu blok.

"Yang pasar tindakan kita dari gugus tugas, satu blok ditutup," katanya.

Kemudian ia tidak menyebutkan berapa jumlah tenaga kesehatan dan pengendara ojek online yang dinyatakan positif Covid-19. Dia hanya menyebutkan ada 10 orang positif dari tiga klaster tersebut.

Untuk menangani hal tersebut, menurutnya Dinas Kesehatan terus melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang diduga melakukan kontak fisik dengan 10 orang positif tersebut. Selain itu, ia juga mengingatkan kepada masyarakat agar terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Saya tetap mengimbau, pertama antisipasi kita kepada semua masyarakat Kota Bandung, saya memohon protokol kesehatan tetap harus dilakukan di mana pun. Terutama gunakan masker lebih aman," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement