Selasa 09 Jun 2020 14:53 WIB

PSBB Transisi, KCI: Satu Gerbong KRL Diisi 74 Penumpang

KCI membatasi jumlah penumpang hanya sebanyak 35 sampai 40 persen kapasitas

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bayu Hermawan
Sejumlah penumpang berada di gerbong KRL di Stasiun Tangerang, Banten, Ahad (7/6/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menambah jam operasional KRL mulai pukul 04
Foto: ANTARA/fauzan
Sejumlah penumpang berada di gerbong KRL di Stasiun Tangerang, Banten, Ahad (7/6/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menambah jam operasional KRL mulai pukul 04

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Vice President Corporate Communications KCI Anne Purba mengatakan dalam PSBB Transisi ia memberlakukan pembatasan penumpang sejumlah 35 sampai 40 persen dari kapasitas atau sekitar 74 penumpang per kereta di KRL (Kereta Rel Listrik). Pembatasan ini ada agar terjaga jarak aman diantara penumpang di dalam KRL di tengah pandemi Covid-19. Ini akan diberlakukan setiap hari dan pihaknya mengimbau agar penumpang tetap mematuhi peraturan yang sudah diterapkan. 

"Upaya yang kami lakukan adalah pembatasan masuk stasiun dan KRL. Sehingga penumpang di stasiun-stasiun berikutnya juga dapat terlayani.  Pembatasan ini dengan penyekatan oleh petugas di sejumlah titik menuju ke peron antara lain di hall stasiun, sebelum masuk gate electronic stasiun dan di koridor menuju ke peron. Dalam mengatur antrean petugas juga senantiasa mengingatkan pengguna untuk jaga jarak," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (9/6).

Baca Juga

Kemudian, Anne melanjutkan antrean pengguna ini masih akan terjadi di hari-hari berikutnya. Ia mengungkapkan PT KCI sudah menyiapkan sejumlah tahapan untuk menambah batasan kapasitas pengguna yang diizinkan dalam KRL jika volume pengguna terus naik. 

Penambahan kapasitas ini nantinya harus disertai dengan memperketat protokol dan alat pelindung bagi pengguna antara lain menggunakan masker, pelindung wajah, sarung tangan dan baju lengan panjang.  Ia mengimbau kepada masyarakat yang masih menggunakan KRL untuk senantiasa berdisiplin mengikuti aturan yang ada terutama mengenai jaga jarak dan pengaturan antrean dari petugas. 

Para pengguna KRL juga tetap diwajibkan menggunakan masker, mengikuti pengukuran suhu tubuh dan disarankan untuk memanfaatkan fasilitas wastafel yang ada di stasiun agar dapat cuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL. 

Sebelumnya diketahui, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI meminta kerja sama penumpang kereta rel listrik (KRL) selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan perlu mematuhi aturan pencegahan Covid-19 yang diterapkan di stasiun.

Pada hari pertama diberlakukannya PSBB transisi hari ini (8/6), Didiek menilai pengguna KRL sudah tertib untuk antre saat masuk ke stasiun dan rangkaian kereta. “Seluruh penumpang yang masuk ke stasiun sudah dipastikan memakai masker dan dicek suhu tubuhnya,” kata Didiek dalam pernyataan tertulisnya, Senin (8/6). 

Meski begitu, Didiek meminta para calon penumpang tidak memaksakan diri untuk naik ke ke KRL pada jam sibuk untuk menghindari kepadatan di stasiun dan di dalam kereta. Hal tersebut dikarenakan adanya pembatasan jumlah pengguna di dalam setiap kereta dan keharusan setiap penumpang untuk menjaga jarak aman dengan sesama. 

"Mari kita disiplin dan mengikuti sebagaimana yang telah berjalan selama masa PSBB. Tetap gunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak," ujar Didiek.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement