REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Pemerintah Kabupaten Karawang memberikan solusi terkait pemukiman warga yang terancam abrasi di Desa Cemarajaya, Kabupaten Karawang. Pemukiman warga yang sebagian besar nelayan dan tambak ini kerap diterpa banjir rob akibat ancaman abrasi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang Acep Jamhuri, mengatakan Pemkab saat ini sedang mengupayakan relokasi pemukiman warga yang terus menerus tergerus abrasi akibat banjir rob. Pada tahun ini ditaregetkan 100 rumah bisa pindah ke permukiman baru yang telah disiapkan Pemkab.
"Relokasi diutamakan bagi warga yang rumahnya telah rata dengan tanah. Saat ini kami tengah mempersiapkan regulasinya agar tidak disalahkan BPK. Apalagi, saat ini sebagian anggaran sedang diarahkan untuk penanganan Covid-19," kata Sekda dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (11/6).
Ia memgaku pihaknya telah kembali menggelar rapat koordinasi bersama para camat dan kepala desa yang wilayahnya terdampak banjir rob. Sehingga program yang digulirkak sejak 2018 ini bisa dipercepat. Mengingat pekan lalu banjir rob kembali merusak ratusan rumah warga.
“Target pembangunan 100 rumah relokasi rampung akhir tahun ini. Tahun berikutnya, menyusul rumah lainnya yang terancam abrasi,” ujar dia.
Sebelumnya, saat peninjauan ke Cemarajaya, Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana mengungkapkan 90 persen masyarakat disekitaran Pantai Pisangan sampai dengan Cemarajaya sepakat untuk direlokasi ke Iahan yang telah dipersiapkan oleh Pemkab Karawang. Mereka adalah masyarakat yang tempat tingggalnya ambruk terkena imbas dari banjir rob yang melanda.