Kamis 11 Jun 2020 20:35 WIB

In Picture: Aksi Protes Kematian George Floyd di Berbagai Negara (2)

.

Rep: Thoudy Badai/ Red: Yogi Ardhi

Tulisan Black Lives Matter diproyeksikan ke Gedung Parlemen, di London, Jumat (5/6). Tulisan tersebut sebagai aksi solidaritas warga di seluruh dunia atas kematian George Floyd dalam tanahan polisi di Menneapolis (FOTO : PA/Victoria Jones)

Seorang wanita menghadiri aksi demonstrasi di Frankfurt, Jerman, Rabu (3/6). Aksi simpatik itu dilakukan atas kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah ditahan oleh petugas kepolisian Minneapolis (FOTO : AP)

Sejumlah pengunjuk rasa berbaris saat melaksanakan aksi demonstrasi di London, Rabu, (3/6). Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah ditahan oleh petugas kepolisian Minneapolis pada 25 Mei (FOTO : AP)

Para pengunjuk rasa berkumpul di dekat kediaman walikota New York selama rapat solidaritas menyerukan keadilan atas kematian George Floyd, Kamis, 4 Juni 2020, di New York. Floyd meninggal pada 25 Mei setelah ditahan oleh polisi di Minneapolis (FOTO : AP/Wong Maye-E)

Seorang demonstran mengepalkan tangan saat aksi demonstrasi Black Lives Matter di Parliament Square atas kematian George Floyd dalam tahanan polisi di Minneapolis di London, Sabtu (6/6). (FOTO : AP/Frank Augstein)

Warga mengamati mural karya seniman Prancis Dugudus yang menggambarkan kekerasan polisi kepada George Floyd di Paris, Prancis, Sabtu, (6/6). (FOTO : AP/Francois Mori)

Orang-orang berkumpul selama demonstrasi di Frankfurt, Jerman, Sabtu, 6 Juni 2020 menyerukan keadilan bagi George Floyd, yang meninggal 25 Mei setelah ditahan oleh polisi di Minneapolis. (FOTO : Boris Roessler/DPA via AP)

Seorang warga Aborigin melakukan upacara tradisional ketika para pengunjuk rasa berkumpul saat melakukan aksi Black Live Matter atas kematian George Floyd dalam tahanan polisi di Minneapolis, AS. (FOTO : AP/Rick Rycroft)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa terbunuhnya warga Afro Amerika George Floyd oleh aparat polisi Minnesota memantik kemarahan warga. Aksi solidaritas pun bermunculan. Di Amerika aksi berujung rusuh terjadi di berbagai kota. 

Aksi serupa kemudian bermunculan di beberapa kota di negara lain. Di beberapa negara nuansa aksi ini memicu protes serupa terhadap kondisi lokal. Di Kota London, sebuah patung penjual budak di abad pertengahan diturunkan karena merebaknya aksi anti rasisme ini.

sumber : AP Photo
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement