Sabtu 13 Jun 2020 09:10 WIB

Irving Gagas Penolakan Melanjutkan Kompetisi NBA

Wacana itu antara lain didasari akan kegelisahan terkait timbulnya ketegangan rasial

Guard Brooklyn Nets Kyrie Irving.
Foto: EPA-EFE/JASON SZENES
Guard Brooklyn Nets Kyrie Irving.

REPUBLIKA.CO.ID, BROOKLYN — Bintang Brooklyn Nets, Kyrie Irving, dilaporkan bakal mengajak sejawatnya pebasket NBA berdiskusi mengenai wacana penolakan melanjutkan sisa musim kompetisi 2019/20 yang rencananya kembali bergulir mulai 31 Juli 2020.

Wacana itu antara lain didasari akan kegelisahan terkait timbulnya ketegangan rasial di Amerika Serikat menyusul pembunuhan warga kulit hitam George Floyd oleh petugas polisi beberapa waktu lalu.

Gelombang demonstrasi, yang tak jarang disusupi aksi penjarahan, timbul di setiap sudut Amerika Serikat dan sejumlah pebasket NBA ikut turun terlibat menyuarakan kegelisahan mereka.

Belakangan, muncul ketidakpuasan dari sejumlah pebasket NBA atas sikap Asosiasi Pebasket NBA (NBPA) yang menyetujui keputusan Dewan Gubernur NBA untuk melanjutkan musim di kompleks Disney World Orlando mulai 31 Juli.

Sejumlah pebasket NBA merasa bahwa para pemain berkulit hitam dikumpulkan di tempat terasing hanya untuk menghibur para penggemar dan meringankan kesulitan finansial Amerika Serikat yang terdampak pandemi COVID-19 di tengah ketegangan rasial.

Laporan Bleacher Report dan Yahoo Sport pada Sabtu (13/6) menyebutkan Irving berinisiatif untuk menggelar diskusi besar-besaran yang melibatkan sekira 150-200 pebasket NBA terkait sikap apa yang harus mereka ambil.

Seturut kolumnis Yahoo Sport, Chris Haynes, Irving termasuk yang bersikap bahwa di tengah ketegangan rasial, patut dipertimbangkan untuk tidak kembali mempertandingkan laga-laga NBA.

Menurut laporan kolumnis Bleacher Report, Taylor Rooks, diperkirakan 150 pemain bakal terlibat dalam sebuah diskusi virtual lewat layanan konferensi video Zoom pada Jumat waktu setempat untuk menyolidkan opsi sikap apa yang bisa mereka ambil dan menyatukan pesan.

Selain perkara kepatutan memainkan pertandingan di tengah ketegangan rasial, sejumlah pemain lainnya juga dilaporkan kurang sepakat atas aturan larangan meninggalkan kompleks arena pertandingan selama masa kelanjutan musim NBA 2019/20 yang bisa berlangsung hingga tiga bulan lamanya, tergantung performa tim masing-masing.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement