Sabtu 13 Jun 2020 22:22 WIB

70 Gardu Listrik di Jeneponto dan Bantaeng Dipadamkan

70 gardu listrik di sejumlah wilayah yang terendam banjir di Jeneponto dan Bantaeng,

Sampah menumpuk akibat terseret arus banjir bandang di Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/6/2020). Banjir bandang yang terjadi akibat jebolnya tanggul bendungan Balangsikuyu yang tidak mampu menampung tingginya curah hujan tersebut mengakibatkan puluhan rumah rusak berat dan hilang diterjang banjir yang disertai dengan material batu dan lumpur
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Sampah menumpuk akibat terseret arus banjir bandang di Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/6/2020). Banjir bandang yang terjadi akibat jebolnya tanggul bendungan Balangsikuyu yang tidak mampu menampung tingginya curah hujan tersebut mengakibatkan puluhan rumah rusak berat dan hilang diterjang banjir yang disertai dengan material batu dan lumpur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar memadamkan 70 gardu listrik di sejumlah wilayah yang terendam banjir di Jeneponto dan Bantaeng, Sulawesi Selatan.

General Manager PLN UIW Sulselrabar Ismail Deu mengatakan listrik harus dipadamkan sementara akibat banjir yang merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng pada Jumat (12/6 petang.

Baca Juga

"Demi keselamatan warga yang sedang mengalami banjir, untuk itu pada pukul 19.00 WITA kami mulai mengamankan aliran listrik agar tidak dialirkan terlebih dahulu ke lokasi-lokasi yang terendam banjir," ujar Ismail.

Adapun desa yang dilakukan pemutusan listrik per pukul 19.00 WITA di wilayah Kabupaten Jeneponto yakni Rumbia, Jombe, Sepanang, Munthe, Tino, Lebang Manai, Balang, dan Pallantikang.

Sedangkan sejumlah wilayah Kabupaten Bantaeng yang juga dilakukan pemadaman yakni Onto, Kayu Loe, Bonto Sunggu, Bonto Saluang, Bonto Lebang, Kelurahan Bonto Attu, Bonto Cinde, Kelurahan Bonto Jai, Bonto Lanfkasa, dan Bonto Loe.

Ismail mengimbau kepada masyarakat untuk dapat mematikan listrik dari miniature circuitbreaker (MCB), mencabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak dan menempatkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman.

"Serta menghubungi Contact Center 123 atau kantor PLN terdekat untuk memadamkan daerah terdampak banjir," katanya.

Setelah banjir surut, kata Ismail, PLN akan segera melakukan upaya perbaikan serta penormalan secepatnya akibat banjir di Jeneponto dan Bantaeng.

Selain itu, warga diimbau untuk menghubungi contact center PLN123 untuk dapat dinyalakan kembali.

Ia meminta masyarakat untuk memastikan semua alat elektronik dan jaringan listrik dalam keadaan kering sehingga PLN juga memastikan semua jaringan distribusi listrik yang akan dioperasikan dalam keadaan kering dan aman untuk menyalurkan energi listrik.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement