Ahad 14 Jun 2020 21:55 WIB

Puluhan Wisatawan Pantai Parangtritis Tersengat Ubur-Ubur

Ubur-ubur telah menjadi ancaman bagi pengunjung Pantai Parangtritis tiap Juni-Juli.

Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Selasa (7/4). Setelah ditutup sejak 21 Maret, Pantai Parangtritis sudah ramai lagi oleh pengunjung.
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Selasa (7/4). Setelah ditutup sejak 21 Maret, Pantai Parangtritis sudah ramai lagi oleh pengunjung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Puluhan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pantai Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Ahad (14/6) dilaporkan tersengat ubur-ubur. Anggota Tim SAR Pantai Parangtritis, Rini, mengatakan bahwa sejak pagi hingga sore diperkirakan sudah ada sekitar 40 wisatawan yang tersengat ubur-ubur.

Mereka langsung dibawa ke Posko pencarian dan pertolongan untuk mendapat penanganan oleh personel SAR. Korban yang terkena sengatan ubur-ubur disarankan tidak banyak bergerak dan kemudian diobati dengan salep dan minum air hangat.

Baca Juga

"Tidak sampai ada yang harus dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit, katanya di Bantul, Ahad.

Menurut Rini, bagi korban sengatan yang memiliki daya imunitas tubuh kuat, lebih cepat sembuh. Sementara itu, bagi yang memiliki riwayat penyakit asma termasuk sangat rentan, sebab sengatan ubur-ubur bisa mengakibatkan sesak napas sehingga penanganannya biasanya harus dirujuk ke rumah sakit.

Komandan SAR Pantai Parangtritis Ali Sutanto mengatakan, sebagai antisipasi adanya kemunculan ubur-ubur di pantai selatan, pihaknya telah menyediakan obat-obatan apabila sewaktu-waktu ada korban sengatan binatang laut yang bentuknya menyerupai gelembung warna biru itu. Tim SAR melalui personel yang siaga selalu memberikan imbauan kepada para pengunjung baik secara langsung maupun via pengeras suara agar tidak bermain atau menyentuh ubur-ubur.

"Ubur-ubur telah menjadi ancaman para pengunjung setiap tahun, khususnya pada Juni sampai Juli," katanya.

Seorang korban asal Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Lidiana (16), mengaku baru pertama mengalami sengatan ubur-ubur. Sesaat sebelum tersengat, dia sedang bersama teman-teman bermain air laut hingga kemudian datang gelombang mengenai tubuhnya.

Setelah ombak surut, ubur-ubur menempel pada bagian pergelangan tangan dan kaki Lidiana. Tidak lama kemudian dia bersama teman yang terkena sengatan itu merasakan panas sampai pada bagian lengan tangan dan perut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement