REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Nama gelandang Ajax Amsterdam, Donny van de Beek, terus dihubung-hubungkan dengan Real Madrid dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, seperti dilansir Marca, Senin (15/6), Real Madrid dikabarkan telah mencapai kata sepakat dengan Ajax untuk menebus gelandang berusia 23 tahun itu dengan mahar mencapai 55 juta euro.
Kemampuan Van de Beek tampil di semua posisi di lapangan tengah membuat Los Blancos begitu berminat mendapatkan lulusan akademi sepak bola Ajax tersebut. Van de Beek pun diproyeksikan sebagai pengganti Luka Modric dan Toni Kroos.
Mulai menembus tim utama Ajax Amsterdam pada 2015, kilau permainan Van de Beek baru terlihat dalam tiga musim terakhir, tepatnya saat Ajax mulai dibesut oleh Eric ten Haag. Van de Beek selalu diberikan kepercayaan untuk mengawal lini tengah Ajax.
Bahkan, dalam dua musim terakhir Eredivisie, Van de Beek tidak pernah absen membela Ajax. Puncaknya, Van de Beek sukses mengantarkan Ajax meraih dua gelar domestik dan melaju ke babak semifinal Liga Champions musim lalu. Secara keseluruhan, Van de Beek telah mengemas 175 caps dan 41 gol selama memperkuat Ajax.
Kendati begitu, mantan gelandang serang timnas Belanda, Rafael Van de Vaart, justru menyarankan Van de Beek untuk tidak bergabung bersama Real Madrid.
Mantan pemain yang pernah memperkuat Real Madrid pada 2008 hingga 2010 itu menilai, Los Blancos bukan klub yang tepat buat Van de Beek untuk bisa mengembangkan kualitas permainannya.
Potensi tidak mendapatkan menit bermain, kata Van der Vaart, dapat membuat Van de Beek kesulitan untuk bisa berkembang. ''Transfernya ke Real Madrid sepertinya tidak akan berhasil. Real adalah klub yang sulit. Akan sangat memalukan apabila dia tidak mendapatkan kesempatan tampil yang layak. Hal itu tentu tidak berguna buat timnas Belanda,'' kata Van de Vaart kepada Studio Sports, Senin (15/6).