REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Mantan wakil presiden Roma dan Presiden Venezia Joe Tacopina saat ini mengecam James Pallotta. Dia mengatakan sebaiknya Pallotta segera menjual klub jika tak ditangani dengan baik.
"Anda perlu mendedikasikan waktu dan semangat untuk Roma, saya harap dia menjual klub," kata Tacopina kepada Tele Radio Stereo dikutip dari Football Italia, Rabu (17/6).
Tacopina adalah bagian dari dewan direksi yang awalnya mengambil alih Roma dari Rosella Sensi pada tahun 2011 dan ia pergi pada tahun 2014 untuk pengalaman baru di Bologna.
Kemudian, ia memimpin Venezia dari tahun 2015. "Saya kehabisan warna Giallorossi, Roma tetap menjadi klub di hati saya dan ketika saya menjadi wakil presiden mereka, itu adalah salah satu hari terbaik dalam hidup saya," kata pengusaha Amerika berusia 54 tahun itu.
Menurutnya, Roma bukan hanya klub yang harus dikendalikan. Tetapi para manajer juga harus terhubung dengan orang-orang dan menularkan semangat kepada mereka.
Dia menilai, Pallotta adalah manajer yang sangat baik, dia punya uang. Tetapi, kata dia, itu tidak cukup. Dia harus mendedikasikan waktu dan semangat untuk Roma.
"Tidak cukup hanya datang ke Roma setiap beberapa bulan, menghabiskan tiga hari di sini dan kemudian pergi," tuturnya.
Tacopina -yang sudah bekerja untuk membeli Roma pada 2008 dengan George Soros dan kemudian Unicredit dan akhirnya berhasil pada tahun 2011 dengan Baldissoni dan DiBenedett- mengaku sangat terkejut bahwa Roma belum memenangkan apa-apa.
Dia melihat klub menghabiskan begitu banyak. Bahkan menurutnya, skuat ini layak untuk Liga Champions. Pallotta dalam negosiasi lanjutan untuk menjual klub ke Grup Friedkin, tetapi sebaliknya menolak tawaran mereka pekan lalu, semakin membuat marah para penggemar Roma.
"Saya berharap dia menjual kepada grup yang dapat membawa Roma kembali ke puncak, yang dapat memiliki ambisi untuk memenangkan Scudetto atau menjadi kompetitif di Liga Champions," lanjut Tacopina.
"Jika kesempatan muncul, saya merasa terhormat untuk kembali dan memberikan kontribusi saya kepada Roma. Saya pikir pandemi telah menghapus sekitar 20-25 persen dari nilai klub, jadi apa yang diminta Pallotta pada bulan Januari tidak layak sekarang," ujarnya.