REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan kenaikan transaksi digital banking melalui platform, BRImo. Peningkatan ini disebabkan adanya imbauan physical distancing oleh pemerintah memaksa masyarakat untuk bertransaksi perbankan dari rumah.
Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan sepanjang Mei 2020, layanan transaksi BRImo mencatat kenaikan hampir 100 persen. “Dengan jumlah rata-rata hampir 6 juta transaksi setiap harinya. Fenomena ini membuktikan bahwa nasabah BRI sudah mulai nyaman dan menggeser pola transaksi mereka ke layanan digital,” ujarnya dalam keterangan tulis, Kamis (18/6).
Menurutnya kenaikan transaksi digital BRI juga terjadi karena ada periode lebaran Idul Fitri. Hal ini menjadi sinyal positif bahwa masyarakat sudah mulai nyaman dengan budaya cashless.
Hingga akhir Mei 2020, layanan BRImo sendiri telah mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 482 triliun atau tumbuh sebesar lebih dari 31 persen secara year on year. BRI memastikan dengan adanya peningkatan traffic transaksi ini tidak akan mengurangi kualitas transaksi digital dan pelayanan BRI.
"Perseroan sudah mengantisipasi dengan menyiapkan back end infrastruktur yang mendukung saat terjadi lonjakan transaksi tinggi pada kondisi tertentu," ucapnya.