REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia atau Indonesian National Shipowners Association (INSA) mengungkapkan kinerja pelayaran nasional sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan industri pelayaran membutuhkan stimulus.
"Dari sisi fiskal, stimulus yang dibutuhkan antara lain pembebasan pemotongan PPh 23 atas sewa kapal dan pembebasan pembayaran PPh pasal 21 yang terhutang," kata Carmelita, Jumat (19/6).
Sedangkan dari sisi moneter, Carmelita mengatakan saat ini juga dibutihkan pemberian rescheduling atau penjadwalan ulang pembayaran angsuran pokok pinjaman. Selain itu juga keringanan syarat pinjaman serta bunga pinjaman ringan.
INSA juga meminta adanya penghapusan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) seperti pada pelayanan jasa kapal dan jasa barang. Pengusaha pelayaran nasional, kata dia, uga meminta keringanan atau penundaan biaya-biaya di pelabuhan.
"Kami membutuhkan keringanan seperti memberikan penurunan 50 perssn atas jasa tunda dan tambat labuh kapal," tutur Carmelita.
Carmelita juga mengharapkan Oil Companies dan Charterer tidak memutuskan kontrak kerja terhadap perusahaan pelayaran secara sepihak. Selain itu juga melakukan negoisasi dengan win win solution serta membayar piutang usaha tepat waktu.