Sabtu 20 Jun 2020 23:30 WIB

Gugas Covid-19 Lampung Diminta Perketat Pengawasan OTG

Pengawasan ketat terutama terhadap OTG yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Petugas medis memeriksa pasien. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Petugas medis memeriksa pasien. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Dinas Kesehatan Provinsi Lampung meminta Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 daerah itu untuk memperketat pengawasan terhadap orang tanpa gejala (OTG) terkonfirmasi positif virus yang menjalani isolasi mandiri.

"Saya juga minta OTG ini benar-benar menjalani isolasi mandirinya dengan ketat," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, di Bandarlampung, Sabtu (20/6).

Pengawasan lebih ketat itu, kata dia, terutama terhadap OTG yang menjalani isolasi mandiri di rumah atau di luar Rumah Sakit Bandar Negara Husada (RSBNH) yang menjadi tempat karantina pasien Covid-19.

"Bila kita lihat situasinya seperti ini dimana dari pasien 144 didapatkan sembilan orang positif maka pengawasan kepada OTG oleh tim gugus di tingkat kecamatan harus diperketat lagi," ujarnya.

Ia menyebutkan berdasarkan penelusuran terhadap pasien nomor 144 didapatkan pasien nomor 150, 154, 155, 156, dan 169, 175, 176, 177, serta 178, di mana pasien nomor 175 hingga 178 didapatkan dari hasil pelacakan terkait dengan pasien 169.

"Jadi tolong untuk ujung tombak tim gugus tugas yang paling bawah bisa membantu dan dapat melihat apakah OTG yang konfirmasi positif ini benar-benar melakukan isolasi mandiri atau tidak," kata dia.

Reihana mengungkapkan pada hari ini di Lampung terjadi peningkatan jumlah pasien positif delapan orang sehingga total kasus menjadi 180 orang.

Dia menjelaskan pasien nomor 173 dan 174, perempuan dengan usia 17 dan 44 tahun, dari Bandarlampung didapatkan dari pelacakan terkait dengan pasien 161.

Pasien nomor 175, perempuan usia 26 tahun, pasien nomor 176, laki-laki usia 31 tahun, pasien nomor 177, perempuan usia 25 tahun, pasien nomor 178, laki-laki usia 18 tahun merupakan hasil pelacakan terkait dengan pasien nomor 169.

"Kemudian pasien nomor 179, seorang laki-laki usia 23 tahun hasil tracing (pelacakan) dari pasien nomor 85," katanya.

Ia mengatakan pasien nomor 180 yang berasal dari Lampung Tengah, laki-laki usia 32 tahun dengan riwayat perjalanan ke Palembang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement