REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jamaah beberapa masjid di Kota Bandar Lampung turut menggelar Sholat Kusuf (Gerhana Matahari), Ahad (21/6) petang. Pelaksanaan sholat gerhana tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Ahad (21/6), rata-rata masjid di pemukiman penduduk menggelar shalat kusuf sebelum tiba Shalat Ashar. Hal tersebut dikarenakan wilayah Provinsi Lampung gerhana matahari mulai 14.41, puncaknya 15.04 dan berakhir 15.33.
Para jamaah sudah berdatangan ke masjid untuk bersiap sholat sejak pukul 14.00 WIB. MasjidJami Al-Anshor kawasan Bukit Kemiling Permai, Kecamatan Kemiling, belum pernah absen menyelenggarakan Shalat Gerhana baik bulan maupun matahari.
Jamaah Masjid Al-Anshor dari berbagai tempat di Kemiling mendatangi shalat gerhana. Suasana teduh dan berawan menambah kesejukkan shalat kusuf berjamaan di berbagai masjid di Kota Bandar Lampung.
Imam dan Khatib Shalat Gerhana Matahari di Masjid Al-Anshor BKP dipimpin Ustaz Sayid Saidi, selain dai juga praktisi ruqyah syariyyah di Kota Bandar Lampung. Shalat gerhana tersebut digelar dua rakaat dengan dua rukuk. Masing-masing rakaat setelah Al-Fatihah membaca surat yang panjang, sedangkan rakaat kedua membaca surat yang lebih pendek dari rakaat pertama.
Setelah selesai shalat, imam naik ke mimbar masjid dan menjadi khotib shalat gerhana. Seusai khotbah dan ditutup doa shalat berakhir.
Khotib Shalat Gerhana Matahari Ust Sayid Saidi mengatakan, setiap yang terjadi di muka bumi ini sudah menjadi ketentuan dan takdi Allah SWT, termasuk terjadinya gerhana.
"Hendaknya kita berpikir dengan kejadian diciptakan siang dan malam, agar kita selalu mengingat-Nya," kata Ustaz Sayid.
Menurut dia, kejadian gerhana baik bulan maupun matahari, menjadikan pelajaran bagi umat agar senantiasa taat atas perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Yang terpenting, ujar dia, kejadian alam berupa gerhana pertanda hari kiamat sudah semakin mendekat, dan hendaknya umat menyiapkan bekal menghadapi hari kiamat yang pasti terjadi.
Herlina, warga Perum Wana Asri, Beringin Jaya mengatakan, ia sudah sering sholat gerhana bila terjadi gerhana bulan dan matahari. Menurut dia, sholat gerhana jarang terjadi dalam setahunnya, maka ia berniat untuk berusaha ikut sholat gerhana secara berjamaah di masjid.
"Karena jarang terjadi, sholat gerhana diusahakan saya laksanakan bersama keluarga. Beberapa tahun ini, saya ikut sholat gerhana," kata ibu dua anak tersebut.