Senin 22 Jun 2020 19:05 WIB

Pengungsi Korban Banjir Konawe Utara Menjadi 2.208 Orang

Para pengungsi banjir tersebar di 18 desa dan satu kelurahan di Konawe Utara.

Personel Basarnas Kendari dan TNI Angkatan Darat Kodim 1417 Kendari mengevakuasi warga yang terjebak banjir di rumahnya di Desa Puwanggudu, Kecamatan Asera, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Minggu (21/6/2020). Pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir terhitung sejak 17 sampai 30 Juni 2020
Foto: JOJON/ANTARA FOTO
Personel Basarnas Kendari dan TNI Angkatan Darat Kodim 1417 Kendari mengevakuasi warga yang terjebak banjir di rumahnya di Desa Puwanggudu, Kecamatan Asera, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Minggu (21/6/2020). Pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir terhitung sejak 17 sampai 30 Juni 2020

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Jumlah pengungsi korban banjir di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, terus bertambah menjadi total 2.208 orang dari 1.185 kepala keluarga. Kabag Humas Pemkab Konawe Utara Aminuddin mengatakan, Senin (22/6), para pengungsi tersebut tersebar di 18 desa dan satu kelurahan yang berada di enam kecamatan.

Di Kecamatan Andowia yaitu Desa Puusuli (90 KK), Desa Puuwonua (90 KK), Desa Laronanga (88 KK), Desa Labungga (90 KK), Desa Andowia (19 KK). Kecamatan Wiwirano yaitu Desa Pondoa (70 KK), Desa Lamonae Utama (30 KK), Desa Padalere Utama 98 KK), dan UPT Trans Padalere (85 KK).

Kemudian Kecamatan Langgikima yaitu Desa Polora Indah (6 KK), Kecamatan Landawe yaitu Desa Tambakua (79 KK) dan Desa Landiwo (56 KK). Kecamatan Asera yaitu Desa Puuwanggudu (102 KK), Desa Alaa Wanggudu (62 KK), Desa Wanggudu Raya (76 KK), Desa Longeo Utama (88 KK), serta Kelurahan Asera (47 KK).

Banjir di Konawe Utara akibat hujan deras yang mengguyur daerah tersebut 13-15 Juni 2020. Mengakibatkan tiga sungai meluap, yaitu Sungai Lalindu, Sungai Landawe, dan Sungai Lasolo. Banjir itu mengakibatkan satu unit masjid di Desa Puuwanggudu terendam air.

Masih ada tiga desa yang terisolasi karena akses jalan terendam air cukup tinggi, yaitu Desa Tambakua (Kecamatan Landawe), serta Desa Sambandete dan Desa Puuhialu di Kecamatan Oheo.

Bupati Konawe Utara Ruksamin memberikan bantuan sembako, selimut, dan matras atau tikar kepada warganya yang terdampak banjir akibat tingginya intensitas hujan yang turun di daerah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Bantuan itu diberikan kepada 88 kepala keluarga Desa Longeo dan 47 kepala keluarga Kelurahan Asera (Kecamatan Asera), serta Desa Sambandete (Kecamatan Oheo).

Sebelumnya pada Sabtu (20/6), Bupati Ruksamin juga memberikan bantuan yang sama kepada warga terdampak banjir Desa Puusuli dan Desa Puuwonua (Kecamatan Andowia) serta Desa Puuwanggadu (Kecamatan Asera).

Usai menyerahkan bantuan kepada warga terdampak banjir, Bupati Ruksamin beserta rombongan melakukan peninjauan di Desa Sambandate, Kecamatan Oheo.

Sementara itu Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi mengatakan, hingga Senin pukul 11.30 Wita, mengingat ketinggian air mulai surut hingga kurang dari satu meter dan tidak ada masyarakat yang memerlukan bantuan evakuasi, maka operasi SAR terhadap bencana banjir di Desa Puuwanggudu, Kecamatan Asera, dinyatakan ditutup.

"Operasi SAR akan dilanjutkan dengan pemantauan di daerah kecamatan tersebut dan akan dibuka kembali jika kondisi di lapangan memerlukan bantuan evakuasi," kata Aris Sofingi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement