REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, menanam 250 pohon tabebuyadi kawasan Pura Dalem Desa Adat Tandeg, Desa Tibubeneng, Badung, sebagai salah satu upaya dalam gerakan penghijauan, sekaligus pelestarian lingkungan.
"Dengan kegiatan penghijauan yang kami lakukan ini, kami berharap akan terjadi banyak manfaat, khususnya bagi masyarakat Tandeg karena pohon memiliki sejuta manfaat bagi kehidupan umat manusia," ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta didampingi Wabup I Ketut Suiasa dan Sekda I Wayan Adi Arnawadi Badung, Senin.
Ia mengatakan, sejumlah manfaat tersebut, di antaranya kawasan Tandeg di Tibubeneg dapat menjadi asri, pohon yang ditanam mampu menurunkan tingkat polusi udara dan menjaga kualitas air serta menjadi rumah bagi beberapa hewan.
Melalui gerakan satu pohon sejuta manfaat tersebut, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk semakin mencintai lingkungan dengan mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana khususnya terkait hubungan manusia dengan alam.
Seluruh masyarakat juga diajak untuk memiliki rasa memiliki terhadap pohon tabebuya tersebut dan dapat melakukan pengawasan dan pemeliharaan setelah pohon itu ditanam.
"Kita bisa belajar banyak dari pohon. Pohon yang tidak bisa berpindah tempat saja mampu memberikan banyak manfaat untuk umat manusia dan lingkungan. Jadi sebagai manusia yang diberikan kesempurnaan oleh Tuhan, kita harus mampu lebih bermanfaat bagi sesama mahkluk dan lingkungan sekitar," katanya.
Menurut Bupati Giri Prasta, pemilihan pohon tabebuya sebagai pohon yang ditanam dalam kegiatan pelestarian lingkungan itu, karena pohon tersebut sangat cocok difungsikan sebagai pohon perindang.
"Tabebuya juga sesuai dengan ketinggian dataran tanah di sini, pohon tabebuya sangat bagus pertumbuhannya dan bagus juga untuk menjadi perindangan," ucapnya.
Bupati Giri Prasta menegaskan, kegiatan pelestarian lingkungan di Badung dengan penanaman pohon juga akan terus dilakukan dengan jenis pohon yang bervariasi disesuaikan dengan kontur dan karakteristik tanah yang akan ditanami.
"Kami sudah hitung jenis pohon apa yang cocok. Di daerah aliran sungai yang kami tanam Pohon Pule, di daerah tebing kami tanam bambu, karena itu adalah penyerap air yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya tanah longsor. Kedepannya, kami juga akan tanam Cemara Udang di pinggir pantai yang bermanfaat untuk keindahan serta memecah air jika terjadi tsunami," ujarnya.