REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kelompok mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil dinobatkan menjadi juara kedua di ajang Lomba Gagasan Tertulis dan Poster yang diselenggarakan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Keberhasilan ini diperoleh setelah melawan 498 karya mahasiswa dari 78 Perguruan Tinggi (PT) yang ikut serta.
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, UMM, Muhammad Kelvin Haidar mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan pelaksanaan pembelajaran seluruh perguruan tinggi di Indonesia dialihkan menjadi daring. Pengalihan tersebut tentunya menghambat seluruh implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, baik pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian masyarakat. Hal ini yang mendorong Kevin bersama Muhammad Saifin Nuha Putra R. dan Rizaldi Dwi Ramadhan menawarkan solusi permasalahan berupa rancangan aplikasi “BASKARA”.
"Jadi, (ini) untuk mempermudah aktivitas dalam mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi di masa pandemi,” kata Kelvin.
Mahasiswa angkatan 2018 ini menerangkan terdapat makna filosofi tersendiri dari nama aplikasinya, BASKARA. Baskara berarti “Matahari” yang merujuk pada salah satu identitas UMM. Aplikasi ini diharapkan menjadi tujuan utama semua kegiatan berbasis daring pada masa pandemi seperti saat ini.
Menurut Kelvin, aplikasi BASKARA mampu mencakup tiga pilar yang ada pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ketiga pilar tersebut menjadi menu utama pada aplikasinya.
Pada menu utama “Pendidikan dan Pengajaran” nantinya akan dilengkapi fitur Teleconference, Auto Absence dan Two Way Sharing. Pada menu utama “Penelitian dan Pengembangan”, terdapat dua submenu berupa “Kegiatan Praktikum” dan “Skripsi/Tugas Akhir”. Di dalamnya akan diisi beberapa fitur pendukung, misalnya teleconference. Selanjutnya, pada menu utama “Pengabdian Kepada Masyarakat”, pengguna akan disajikan dua submenu: “Relawan Mahasiswa” dan “Mari Berdonasi”.
Langkah awal pengoperasian aplikasi, yakni pengguna akan diminta untuk mengisi biodata sederhana. Biodata ini berisi nama, instansi/perguruan tinggi, fakultas, dan jurusan. Data ini digunakan sebagai informasi awal dalam menjelajahi software aplikasi.
Setelah biodata terisi dengan lengkap, pengguna dapat memilih menu utama yang diinginkan sesuai penjelasan sebelumnya. Pada halaman awal ini, akan dibuat tampilan sesederhana agar semua pengguna mudah memahami cara pengoperasiannya.
Kelvin berharap, gagasan inovasi media pembelajaran baru ini diharapkan mampu meminimalisasi masalah-masalah yang timbul akibat pembalajaran daring. Dengan hadirnya aplikasi ini dapat membantu civitas akademika mewujudkan pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Serta diharapkan mampu menghasilkan dampak yang besar berupa revitalisasi sistem dan kualitas pendidikan perguruan tinggi dengan kondisi sumber daya yang terbatas,” jelas mahasiswa asal Pasuruan, Jawa Timur.