REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi menyebutkan kebutuhan hewan kurban untuk musim kurban 1441 H sebanyak 1.900-an ekor. “Kebutuhan hewan kurban pada tahun ini sekitar 1.800-1.900 ekor, baik sapi, kambing maupun domba,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi Said Abu Bakar, Senin (22/6).
Kebutuhan hewan kurban di daerah itu di perkirakan berdasarkan realisasi pemotongan hewan kurban pada musim kurban tahun lalu. Realisasi pemotongan hewan kurban di daerah itu sebanyak 1.800 hewan kurban.
Menurut Said, meski saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19, namun jumlah pemotongan hewan kurban diperkirakan tidak terpengaruh. Sebab berdasarkan pantauan yang dilakukannya, saat ini aktivitas masyarakat mulai berjalan secara normal. Begitu pula aktivitas persiapan pemotongan hewan kurban di masyarakat.
Pada musim kurban 1440 hijriyah realisasi pemotongan hewan kurban kambing sekitar 800 ekor lebih, kerbau 120 sampai 125 ekor dan sapi mencapai 750 sampai 800 ekor. “Pada tahun ini diperkirakan kebutuhan hewan kurban lebih kurang sama dengan tahun sebelumnya,” kata Sid Abu Bakar.
Sementara itu, para pedagang hewan kurban di daerah itu masih dalam tahap mengumpulkan hewan qurban di penangkaran masing-masing untuk di jual kepada masyarakat. Berdasarkan data pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan di daerah itu, ada 94 pedagang hewan kurban yang tersebar di sejumlah kecamatan di daerah itu.
Sebanyak 94 pedagang hewan qurban tersebut diantaranya terdiri dari 53 pedagang sapi, 22 pedagang kambing, dua pedagang kerbau, dan 12 pedagang campuran. “Pedagang campuran itu artinya dia menyediakan sapi, kambing dan kerbau,” kata Said Abu Bakar.
Hingg saat ini, berdasarkan kebutuhan hewan kurban di Kota Jambi, baru sepertiga dari kebutuhan hewan kurban yang tersedia di penangkaran para pedagang. “Sekitar 10 Juli nanti di perkirakan baru separuh yang tersedia, nanti tanggal 15 sampai 25 Juli hewan qurban di Kota Jambi baru akan masuk semua,” kata Said Abu Bakar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika