Selasa 23 Jun 2020 20:31 WIB

Cinta Alquran Indikator Kedekatan Hamba dengan Allah SWT

Alquran akan menjadi syafaat kelak di akhirat bagi mereka yang membacanya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Alquran akan menjadi syafaat kelak di akhirat bagi mereka yang membacanya. Ilustrasi Membaca Alquran
Foto: dok. Republika
Alquran akan menjadi syafaat kelak di akhirat bagi mereka yang membacanya. Ilustrasi Membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Alquran lebih tinggi daripada kalam lainnya. Membaca, mengamalkan, dan mengajarkan Alquran itu lebih utama daripada segalanya.  

Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Ali bin Thalib, bahwa barangsiapa yang mempelajari Alquran maka ia telah menyimpan ilmu kenabian dalam kepalanya. 

Baca Juga

Sahal Tusturi mengatakan, "Tanda tanda cinta kepada Allah SWT adalah tertanamnya rasa cinta terhadap Alquran di dalam hati." 

Diterangkan dalam Syarah Al-Ihya bahwa di antara golongan orang yang mendapat naungan Arsy Ilahi ketika hari kiamat yang penuh ketakutan adalah orang yang mengajarkan Alquran kepada anak-anak dan orang yang mempelajari Alquran ketika anak-anak dan selalu membaca hingga masa tuanya.

عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ  

Dari Utsman bin Affan, Baginda Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya." (HR Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, dari Kitab At-Targhib). 

Syekh Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi, dalam kitabnya Fadhilah Amal menjelaskan tentang faedah hadits tersebut, dalam sebagian besar kitab, kata dia, hadits ini diriwayatkan dengan menggunakan huruf (waw artinya dan) sebagaimana terjemah di atas.  

Maka keutamaan yang disebutkan menurut terjemah di atas diperuntukkan bagi orang yang belajar Alquran "dan" selepas itu mengajarkannya kepada orang lain. Namun, dalam beberapa kitab lainnya ada yang diriwayatkan dengan menggunakan huruf (aw maknanya atau).

Sehingga apabila diterjemahkan akan memiliki arti, "yang terbaik adalah yang belajar Alquran atau yang mengerjakan Alquran." Masing-masing dari keduanya memiliki kebaikan dan keutamaan tersendiri. 

Alquran, kata, Muhammad Zakariyya merupakan inti agama. Menjaga dan menyebarkannya berarti menegakkan agama, Sehingga sangat jelas keutamaan mempelajari dan mengajarkannya meskipun bentuknya berbeda-beda. 

Derajat yang paling sempurna dalam mempelajari maksud dan kandungannya. "Derajat yang terendah adalah hanya mempelajari bacaannya saja," katanya. 

Hadits di atas yang disampaikan (Dari Sayyidina Utsman bahwa Baginda Rasulullah mengatakan sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya) ini dikuatkan dengan hadits mursal yang diriwayatkan oleh Syekh Said bin Sulaim yaitu Baginda Rasulullah bersabda.

"Barangsiapa yang telah mempelajari Alquran tetapi ia menganggap bahwa orang lain yang diberi kelebihan lain (kenikmatan dunia) lebih utama dari nya berarti ia telah meremehkan nikmat Allah yang dikaruniai kepadanya."

Hadits mursal adalah hadits yang diriwayatkan  seorang tabiin, dari Rasulullah SAW tetapi tanpa menyebut perawi sahabat.  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement