Rabu 24 Jun 2020 12:41 WIB

Demam Berdarah Dengue Perparah Kondisi Pasien Covid-19

Masyarakat diingatkan untuk mewaspadai demam berdarah dengue saat pandemi Covid-19.

Petugas melakukan pengasapan (fogging) guna pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan permukiman Komplek Griya Mandala BKPM, Depok, Jawa Barat, Sabtu (6/6/2020). Masyarakat diimbau mewaspadai DBD semasa pandemi Covid-19.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Petugas melakukan pengasapan (fogging) guna pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan permukiman Komplek Griya Mandala BKPM, Depok, Jawa Barat, Sabtu (6/6/2020). Masyarakat diimbau mewaspadai DBD semasa pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar mengingatkan, penyakit penyerta situasional, seperti demam berdarah dengue (DBD) bisa memperparah kondisi pasien positif Covid-19. Penyakit penyerta dapat memperburuk perjalanan klinis Covid-19 karena imun pengidapnya lebih rendah.

"Apalagi jika faktor komorbid itu tidak terkontrol dengan baik," ujar Humas IDI Makassar dr Wachyudi Muchsin di Makassar, Selasa.

Baca Juga

Wachyudi menyerukan masyarakat untuk bisa menjaga imunitas tubuh karena ada banyak faktor yang bisa membuat orang terpapar Covid-19. Pasien positif terinfeksi virus corona dapat memiliki gejala yang parah dan memberatkan jika mempunyai komorbid atau penyakit penyerta.

Dokter yang terkenal di Makassar dengan sebutan "Dokter Koboy" ini menjelaskan, terdapat beberapa penyakit penyerta yang bisa menyebabkan kematian pada pasien Covid-19. Penyakit menahun seperti diabetes dan hipertensi maupun penyakit situasional seperti DBD termasuk di antaranya.

"Kita harus waspadai betul dalam konteks musim pancaroba, sebab penyakit DBD akan sering kali jadi sangat buruk manakala disertai dengan Covid-19," kata Yudi.

Selain itu, patut diwaspadai pula sebab gejala Covid-19 dapat menyerupai penyakit DBD. Seperti Covid-19, gejala DBD juga ditandai dengan demam dan pegal linu. Namun, pada DBD, trombosit pasien DBD akan rendah.

"Pasien demam berdarah spesifik dengan gejala trombosit rendah, pegal linu, lalu sembuh. Namun, seminggu kemudian timbul panas dan batuk lalu di rontgen dan dites ternyata positif Covid-19," tuturnya memberi ilustrasi serangan DBD pada pasien positif Covid-19.

Yudi bersama dokter lainnya maupun pemerintah setempat mengimbau masyarakat agar menjaga imunitas, membuang air genangan, membersihkan sampah, dan rutin berolahraga ringan setiap hari di musim peralihan hujan ke kemarau.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement