REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA-- Tukar guling antara gelandang Barcelona, Arthur Melo dengan penggawa Juventus Miralem Pjanic, mendekati kenyataan.
Barca membaderol Arthur, sekitar 80 juta euro. Juve menyanggupi. Negosiasi kini mengerucut pada nilai jual Pjanic. Si Nyonya Tua ingin eks AS Roma itu dilepas dengan harga 70 juta euro. Sehingga mereka cuma perlu menambah 10 juta euro untuk mendapatkan Arthur.
Di tahapan ini, kedua kubu belum menemukan titik temu. Batas waktu terealisasi atau tidaknya transfer tersebut, pada 30 Juni 2020. Pertanyaan selanjutnya, siapa yang lebih dirugikan dari kesepakatan ini?
Pertama dari kubu Barcelona. Arthur berkostum Raksasa Katalan sejak musim panas 2018. Tak bisa dipungkiri, eks Gremio itu belum sepenuhnya menyatu dengan gaya permainan Blaugrana. Namun para penggemar Barca meyakini pesepakbola asal Brasil ini titisan Xavi Hernandez dan Andres Iniesta.
"Itu sebabnya kesepakatan ini dinilai kurang bagus untuk Barcelona," demikian laporan yang dikutip dari tasteoffootball.com, Rabu (24/6).
Apa benar demikian? Secara bisnis, Barca mendapat untung. Pasalnya saat mendatangkan Arthur dua tahun lalu, klub tersebut cuma mengeluarkan dana 40 juta euro.
Tapi idealnya, uang keuntungan itu, diinvestasikan membeli gelandang muda berbakat yang lebih baik dari jagoan Selecao. Apakah Pjanic masuk kriteria itu? Usia gelandang Bosnia Herzegovina sudah menyentuh angka 30.
Tak perlu diragukan lagi kualitas sosok yang pernah berkostum Olympique Lyon itu. Tapi sudah tepatkah Barca mengganti anak muda 23 tahun dengan pemain senior 30 tahun?