REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebanyak 300 kilogram telur ayam bantuan sosial (Bansos) dari Provinsi Jawa Barat (Jabar) dalam kondisi membusuk tersimpan di Balai Rakyat Sukmajaya. Tumpukan telur busuk yang menyebarkan aroma tak sedap itu, kemudian dimusnahkan oleh Kepala Kantor Pos Depok, Diki Hendrawansah yang di dampingi Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok dan TNI-Polri di halaman Balai Rakyat Sukmajaya, Kota Depok, Sabtu (27/6).
"Daripada menimbulkan penyakit, terpaksa sebanyak 300 kilogram telur busuk kami musnahkan dengan cara dikubur di dalam lubang sedalam satu meter. Pemusnahan juga atas perintah Gubernur Jabar, Ridwan Kamil," ujar Kepala Kantor Pos Depok, Diki Hendrawansah, selaku penanggungjawab penyaluran Bansos Provinsi Jabar, Ahad (28/6).
Dia mengutarakan, telur-telur Bansos yang membusuk tersebut dikarenakan tak tersalurkan cukup lama, hampir 14 hari tersimpan di ruang yang lembab.
"Telur-telur Bansos itu tidak tersalurkan hingga membusuk. Hal itu karena telur Bansos itu tidak tersalurkan karena data tak akurat sehingga tidak ditemukan alamat penerima Bansos. Ini akan menjadi bahan evaluasi ke depan," kata Diki.
Menurut Diki, bukan hanya telur ayam, ada sekitar 4.200 paket sembako yang juga tertumpuk di dalam Balai Rakyat Sukmajaya. "Paket sembako tersebut juga tak tersalurkan karena tidak ditemukan nama dan alamat penerima paket Bansos. Rencananya, paket-peket Bansos yang tersisa, menunggu instruksi Pemprov Jabar, kemana disalurkan," ujarnya.