Ahad 28 Jun 2020 22:19 WIB

Pencarian Korban di Sungai Ciwulan Tasikmalaya Masih Nihil

Tim SAR melakukan penyisiran darat sejauh 1,5 kilometer dari lokasi kejadian awal.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pencarian Korban di Sungai Ciwulan Tasikmalaya Masih Nihil. (Ilustrasi)
Foto: Foto : MgRol112
Pencarian Korban di Sungai Ciwulan Tasikmalaya Masih Nihil. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Pencarian seorang warga yang tenggelam di Sungai Ciwulan, Desa Tojongsari, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, pada hari kedua atau Ahad (28/6) masih nihil. Tim SAR gabungan masih belum menemukan korban atas nama Wahidin (65 tahun). 

Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah mengatakan, tim SAR gabungan telah melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian. Selain itu, tim juga melakukan penyisiran darat sejauh 1,5 kilometer dari lokasi kejadian awal ke arah selatan.

Namun, hingga Ahad pukul 17.00 WIB, tim belum menemukan tanda tanda penemuan korban. "Berdasarkan pertimbangan teknis bersama seluruh unsur di lapangan, pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan esok hari pukul 08.00 WIB," kata dia, melalui keterangan tertulis, Ahad.

Sebelumnya, Kantor SAR Bandung menerima informasi terkait satu orang yang dilaporkan tenggelam di Sungai Ciwulan, Kabupaten Tasikmalaya, pada Jumat (26/6). Berdasarkan laporan, kejadian bermula pada saat korban bersama kedua rekannya sedang memancing ikan di Sungai Ciwulan. Namun naas korban Wahidin terpeleset saat menyebrangi Sungai Ciwulan.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat sekira pukul 09.30 WIB. Menurut dia, warga sekitar sudah mencoba melakukan pertolongan secara mandiri, tapi korban terbawa arus sungai sehingga hingga saat ini masih dalam pencarian.

Deden menyebutkan, unsur SAR yang terlibat selain petugas dari Kantor SAR Bandung, yaitu BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Polsek Cikalong, Koramil Cikalong, Satpol PP, dan muspika Kecamatan Cikalong.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement