REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Layanan Lumbung Pangan Jawa Timur (Jatim) semakin diperluas wilayah jangkauannya. Program sembako murah dengan ongkos kirim (ongkir) gratis ini bisa dirasakan masyarakat Malang Raya.
Warga Malang Raya bisa memanfaatkan layanan belanja daring melalui laman https:lumbungpanganjatim.com dengan pembayaran lewat bank. Bisa juga pesan dengan sistem bayar di tempat (COD) melalui WhatsApp di nomor 0811-334-0033. Kedua sistem belanja ini gratis biaya pengiriman hingga ke alamat pemesan.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, perluasan layanan Lumbung Pangan sekaligus sebagai edukasi masyarakat untuk beradaptasi di era normalitas baru (new normal). Masyarakat bisa belanja bahan pokok murah dari rumah tanpa harus bertatap muka dengan pembeli. "Memanfaatkan teknologi yang ada, mulai lewat website ataupun lewat WA," ujar Khofifah.
Saat ini layanan Lumbung Pangan Jatim di Malang Raya belum menyediakan outlet. Itu artinya, pemesanan belanja sembako murah masih dikirimkan langsung dari Jatim Expo Surabaya menuju Malang Raya. Pengiriman sembako murah menggunakan jasa PT Pos Indonesia.
"Ke depan jika pemesanan sudah meningkat dan masyarakat Malang Raya sudah teradaptasi dengan belanja sembako online cukup dari rumah, maka Lumbung Pangan Jatim siap menghadirkan warehouse langsung di Malang Raya," ucap perempuan yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) RI ini.
Perluasan layanan Lumbung Pangan Jatim tidak lepas dari permintaan masyarakat setempat. Oleh sebab itu, Pemprov Jatim telah melakukan uji coba sejak pekan lalu. Kemudian mulai memberlakukannya secara resmi di awal pekan ini.
Menurut Khofifah, layanan Lumbung Pangan Jatim memberlakukan sistem minimal pembelian Rp 60 ribu. Kemudian maksimal berat sembako yang dibelanjakan harus 20 kilogram (kg). Jika melaksanakan persyaratan ini, maka warga dapat memesan sembako dengan harga di bawah pasar.
"Karena belum ada warehouse, maka pemesanan sembako murah di luar Surabaya Raya hanya untuk item belanjaan nonfrozen food," ucap perempuan berhijab ini.
Khofifah berharap, fasilitas Lumbung Pangan Jatim akan membantu masyarakat dalam beradaptasi di era normalitas baru. Warga dapat dipermudah aksesnya dalam memperoleh bahan pangan murah dengan ketersediaan yang sangat cukup. Hal yang pasti, Khofifah mengingatkan pembeli tidak melakukan aksi memborong sembako secara berlebihan.
Sejak dibuka 21 April hingga 27 Juni 2020, transaksi penjualan Lumbung Pangan Jatim untuk 15 item bahan pangan sudah tembus Rp 7 miliar. Selain menyediakan pembelanjaan daring, masyarakat tetap bisa belanja langsung di Jatim Expo sampai 21 Juli 2020. Mayarakat dipastikan aman berbelanja di lokasi karena pemberlakuan protokol kesehatan sangat ketat.
"Misalnya ada pembatasan pengunjung, cek suhu tubuh, wajib menggunakan masker dan juga adanya penerapan physical distancing selama belanja," katanya dalam pesan resmi yang diterima Republika, Senin (29/6).