REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jumlah pengguna kereta rel listrik (KRL) kembali meningkat dibandingkan pekan sebelumnya pada, Senin (29/6). Berdasarkan data tiket elektronik PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menunjukkan jumlah pengguna KRL meningkat sembilan persen dibanding Senin (22/6) lalu.
"Hingga pukul 10.00 WIB tercatat ada 155.555 pengguna KRL, sementara pada pekan lalu hanya 143.237 pengguna," kata Vice President Corporate Communications PT KCI, Anne Purba saat dihubungi dari Bogor, Senin.
Anne menjelaskan, peningkatan itu terjadi di sejumlah stasiun di antaranya Stasiun Bogor, Bojonggede, Citayam, dan Bekasi yang meningkat sekitar delapan hingga 29 persen. Sementara, di Stasiun Bogor, jumlah pengguna tercatat 11.701 pengguna hingga pukul 10.00 WIB.
Meskipun kembali meningkat, menurut Anne, calon penumpang KRL melakukan antrean dengan tertib. Pengguna, kata dia, antre sesuai marka yang tersedia dan mengikuti arahan dari petugas.
Selain itu, Anne mengatakan, PT KCI juga mengujicobakan layanan informasi terbaru berupa info posisi antrean di stasiun. Info itu, disajikan melalui aplikasi KRl Access serta twitter dan instagram @commuterline.
"Para pengguna kemudian menjadikan informasi ini untuk mempertimbangkan kembali waktu keberangkatan ataupun moda transportasi yang akan dipilih," kata dia.
Anne mengimbau, pengguna KRL tetap mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker, ikuti pengukuran suhu tubuh, mencuci tangan di wastafel yang sudah disediakan, dan selalu jaga jarak dengan mematuhi marka yang ada. "PT KCI berterima kasih atas kerja sama dan kesadaran para penggguna KRL dalam mengikuti antrean dan protokol kesehatan di stasiun," katanya.