REPUBLIKA.CO.ID,KABUPATEN SOLOK--Wali Nagari Gantung Ciri, di Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Hendri Yudha mengatakan warganya cukup lega setelah dua ekor harimau Sumatra berhasil dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Sebelumnya warga Gantung Ciri menurut Hendri dalam 2 bulan terakhir merasa cemas dan was-was setiap kali mau ke ladang di yang berbatasan dengan Hutan Lindung Bukit Barisan dan Suaka Margasatwa Barisan. Karena dalam dua bulan terakhir, warga kerap melihat penampakan tiga ekor harimau yang terdiri dari satu induk dan dua anak.
"Sudah dua ekor yang terjerat. Kami harap satu ekor lagi dapat terjerat, atau semoga saja sudah masuk lagi ke dalam hutan. Supaya warga merasa aman," kata Hendri, Senin (29/6).
Hendri yang sudah berusia 50 tahun mengaku selama hidupnya di Gantung Ciri baru kali kini ada penampakan harimau di nagari nya. Sebelumnya harimau masih sebatas cerita dan hanya ada penampakan jejak-jejak harimau.
Tapi sekarang Hendri melihat dengan mata kepala sendiri harimau. Bahkan saat melakukan peninjauan ke area ladang masyarakat, Hendri bersama jajarannya pernah berpapasan dengan harimau hanya berjarak 15 meter. Memang saat berpapasan, tidak ada gelagat harimau tersebut akan melukai manusia. Tapi tetap saja warga merasa terancam karena harimau salah satu hewan buas pemangsa yang mematikan.
Sebelum dua ekor harimau terjerat, pemerintahan nagari Gantung Ciri bersama BKSDA sudah melakukan upaya pengusiran dengan membuat bunyi-bunyian dari meriam tomom. Setelah pengusiran gagal,
berlanjut pada penjeratan. Harimau pertama yang berhasil dijerat adalah anak betina usia lebih kurang 1 tahun pada 13 Juni lalu. Harimau pertama ini diberi nama Putri Singgulung.
Sementara yang kedua masuk jerat sejak kemarin, Ahad (28/6). Harimau kedua yang diberi nama Putra Singgulung ini merupakan anak jantan yang juga diprediksi berusia lebih kurang 1 tahun. Putra Singgulung baru dievakuasi hari ini dan sudah dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD), menyusul Putri Singgulung.
"Kami imbau warga agar tetap hati-hati. Terutama dalam seminggu ini. Karena bisa saja induk harimau ini marah karena sudah kehilangan kedua anaknya," ucap Hendri.