Senin 29 Jun 2020 21:57 WIB

Jumlah Kehamilan di Indramayu Melonjak Selama Pandemi

Masyarakat enggan untuk berkunjung ke pelayanan KB.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tes kehamilan (ilustrasi)
Foto: workingmums
Tes kehamilan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Tingkat kehamilan di Kabupaten Indramayu mengalami peningkatan. Kebijakan pemerintah agar masyarakat ‘di rumah saja’ selama pandemi Covid-19 disebut menjadi penyebab peningkatan tersebut.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Indramayu, Tri Nani Rochaeningsih, menyebutkan, jumlah peningkatan ibu hamil selama Mei di Kabupaten Indramayu tercatat ada 1.215 orang.

Dengan demikian, total jumlah kehamilan di Kabupaten Indramayu sepanjang Mei 2020 melonjak menjadi 2.740 orang. Tri Nani mengatakan, untuk menekan tingkat kehamilan, pihaknya melakukan layanan KB secara masif sampai ke desa-desa. 

‘’Dengan layanan KB secara masif, diharapkan tidak terjadi kehamilan di masa pandemi Covid-19 karena bisa berbahaya,’’ kata Tri Nani, di sela kegiatan Pelayanan Sejuta Akseptor KB dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27 Tahun 2020 di Puskesmas Pondoh, Kecamatan Juntinyuat, Senin (29/6).

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat, menjelaskan, kebijakan di rumah saja dalam masa pandemi Covid-19 telah membuat tingkat kehamilan meningkat di Kabupaten Indramayu. Pasalnya,  masyarakat enggan untuk berkunjung ke pelayanan KB, baik di Puskesmas maupun bidan dan tempat lainnya.

‘’Dengan adanya pelayanan KB serempak ini diharapkan dapat menekan angka kehamilan di Indramayu,’’ tegas Taufik.

Taufik mengungkapkan, pelayanan KB menjadi salah satu kegiatan unggulan dalam Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Melalui program itu, setiap keluarga bisa memiliki dukungan sosial budaya, ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang memadai. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement