Jumat 03 Jul 2020 11:10 WIB

Harga Ayam Potong di Yogyakarta Alami Kenaikan

Produksi ayam potong masih dalam jumlah normal dengan permintaan dari konsumen tetap.

Pembeli memilah ayam potong di Pasar Minggu, Jakarta Ahad (14/6). Harga ayam potong di pasar tersebut naik hingga 15 persen dari Rp35
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pembeli memilah ayam potong di Pasar Minggu, Jakarta Ahad (14/6). Harga ayam potong di pasar tersebut naik hingga 15 persen dari Rp35

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Harga ayam potong yang dijual di pasar rakyat Kota Yogyakarta mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Ayam kini dijual dengan kisaran harga antara Rp 40 ribu hingga Rp 42 ribu per kilogram atau naik sekitar Rp 12 ribu per kg dibanding awal Mei 2020. “Harga bahan kebutuhan pokok lainnya cukup stabil, hanya ayam potong saja yang naik. Kenaikan harga ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19,” kata Kepala Bidang Bimbingan Usaha Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Benedict Cahyo Nugroho di Yogyakarta, Jumat (3/7).

Menurut dia, harga ayam potong di pasar rakyat Kota Yogyakarta tidak langsung mengalami kenaikan tinggi, tetapi terjadi secara bertahap. Pada awal Mei, harga jual ayam potong masih pada kisaran Rp 28 ribu per kilogram, namun terus merangkak naik hingga Rp 38 ribu per kilogram pada pertengahan Juni dan pada awal Juli mencapai Rp 42 ribu per kg.

Baca Juga

Pada awal Mei, lanjut Benedict, produksi ayam potong masih dalam jumlah normal dengan permintaan dari konsumen tetap atau cenderung turun sehingga harga pun cukup stabil. “Namun seiring dengan pandemi Covid-19, peternak kemudian mengalami kesulitan memasarkan hasil ternaknya selain harga pakan ayam yang juga ikut melambung tinggi,” katanya.

Akibatnya, lanjut dia, para peternak ayam memilih menjual ternak mereka dengan harga yang cukup murah di bawah harga normal dengan harapan tidak semakin merugi. Karena kondisi yang semakin sulit pada pertengahan pandemi, maka banyak peternak ayam yang kemudian beralih usaha sehingga memengaruhi produksi ayam potong.

“Kondisi tersebut berdampak pada harga ayam potong yang naik karena kurangnya produksi ayam potong dibanding dengan kebutuhan masyarakat,” katanya.

Saat ini, lanjut Benedict, permintaan konsumen terhadap ayam potong sudah berangsur-angsur kembali normal karena sudah banyak masyarakat yang kembali beraktivitas seperti semula dan banyak rumah makan maupun warung makan yang kembali membuka usahanya dengan protokol kesehatan tetap.

Dalam kondisi menuju tatanan kehidupan normal baru, Benedict berharap banyak peternak kembali menggeluti usaha ayam agar produksi ayam potong kembali normal sehingga harga bisa kembali turun.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement