REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK—Di Indonesia, Nissan tengah menghadapi kondisi yang menantang. Tapi, pabrikan Jepang itu tengah menyusun strategi untuk menunjukan taring dalam pasar mobil listrik dengan produk Nissan LEAF.
Dalam uji coba yang baru pertama kali diadakan, Nissan LEAF, ditantang oleh elemen-elemen tercepat di alam yakni api dan angin. Di area tertutup di Pantai Samroiyod, Thailand, Nissan membuat tantangan berjarak satu kilometer yang mempertandingkan Nissan LEAF secara langsung dengan api dan angin.
Tantangan ini dilakukan dengan menggunakan garis api Pyrotechnician serta juara kite surfer untuk melihat siapa yang paling cepat mencapai garis akhir.
Vice President Marketing, Nissan Asia & Oceania, Nirmal Nair mengatakan, tantangan tersebut dibuat untuk mengubah persepsi masyarakat yang mengira bahwa mobil listrik kurang dinamis. Sebagai salah satu pemain global di mobilitas elektrik dan teknologi inovatif, Nissan pun ingin menghilangkan pandangan tersebut dengan format yang tak biasa.
“Mobil listrik adalah mobil yang paling ramah lingkungan di masa depan. Dengan tantangan ini, kami ingin menunjukkan secara nyata bahwa Nissan LEAF is simply amazing, bukan hanya karena mobil ini nol emisi, tetapi juga sebagai mobil yang hebat dengan akselerasi dan dinamika berkendara yang menakjubkan, serta tentunya mampu menghadapi beragam tantangan,” Nirmal Nair dalam keterangan pers kepada Republika.co.id pada Jumat (3/7).
Lewat tantangan ini, Nissan LEAF membuktikan dengan akselerasinya yang bisa mencapai 100 kilometer/jam dalam 7,9 detik mampu melaju mendahului angin dan api.
Menurutnya, aspek teknis pada akselerasi Nissan LEAF terletak pada e-Powertrain yang dapat menghidupkan kendaraan tanpa memerlukan mesin pembakaran internal. Sehingga, daya dari baterai dan motor listrik langsung memasuki roda untuk menyajikan akselerasi instan.
“Nissan LEAF yang telah terjual lebih dari 470 ribu unit di seluruh dunia dapat mengalahkan kecepatan api dan angin pada balapan ini karena keringanan, ukuran dan e-powertrain yang sangat efisien. E-powertrain ini pun menghasilkan getaran yang sangat rendah dan torsi yang instan,” ujarnya.