Kamis 25 Sep 2025 18:09 WIB

BYD Kembali Kalahkan Tesla dalam Penjualan di Uni Eropa, Stellantis Catat Pertumbuhan

Penjualan BYD melonjak 201,3 persen, dengan pangsa pasar mencapai 1,3 persen.

BYD Atto 1 merupakan mobil listrik di segmen battery atau electric vehicle (EV) yang harganya hampir setara dengan mobil jenis low cost green car (LCGC) yakni dibawah Rp200 juta atau Rp195 juta.
Foto: Republika/Thoudy Badai
BYD Atto 1 merupakan mobil listrik di segmen battery atau electric vehicle (EV) yang harganya hampir setara dengan mobil jenis low cost green car (LCGC) yakni dibawah Rp200 juta atau Rp195 juta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen mobil listrik asal China, BYD, mencatat penjualan tiga kali lipat lebih banyak untuk mobil baru di Uni Eropa pada Agustus 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian ini membuat BYD kembali mengungguli pesaing asal Amerika Serikat, Tesla, untuk bulan kedua berturut-turut, menurut data Asosiasi Otomotif Eropa (ACEA) yang dirilis Kamis (25/9/2025).

Sementara itu, Stellantis berhasil membukukan pertumbuhan penjualan di Eropa untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun. Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan pasar secara keseluruhan yang didorong oleh penjualan mobil hybrid plug-in (PHEV) dan mobil listrik baterai (BEV).

Baca Juga

Industri otomotif Eropa masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari tarif impor AS, persaingan ketat dengan produsen China, hingga kesulitan memenuhi regulasi domestik untuk adopsi kendaraan listrik (EV) yang menguntungkan.

Pabrikan mobil kini semakin mengandalkan PHEV sebagai strategi mematuhi standar emisi, karena model ini lebih terjangkau dan lebih menguntungkan dibandingkan EV murni. Merek China juga memanfaatkan teknologi tersebut untuk mengurangi dampak tarif Uni Eropa atas EV buatan China, sekaligus menarik pengemudi Eropa yang masih skeptis terhadap produk China.

Data penjualan

Penjualan mobil di Uni Eropa, Inggris, dan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa naik 4,7 persen menjadi 0,8 juta unit pada Agustus, menurut ACEA.

Volkswagen dan Renault masing-masing mencatat kenaikan pendaftaran 4,8 persen dan 7,8 persen secara tahunan. Stellantis tumbuh 2,2 persen, menandai kenaikan pertama sejak Februari 2024.

Penjualan Tesla di UE turun 36,6 persen, dengan pangsa pasar menyusut menjadi 1,2 persen dari sebelumnya 2 persen. Sementara penjualan BYD melonjak 201,3 persen, dengan pangsa pasar mencapai 1,3 persen.

SAIC Motor, pemilik merek MG asal China, mencatat kenaikan 59,4 persen, sehingga pangsa pasarnya naik menjadi 1,9 persen. SAIC kini masuk daftar sepuluh besar penjual mobil di kawasan tersebut sepanjang tahun ini.

Secara keseluruhan, penjualan mobil di UE meningkat 5,3 persen. Pendaftaran BEV, hybrid listrik, dan PHEV masing-masing tumbuh 30,2 persen, 54,5 persen, dan 14,1 persen.

Secara total, kendaraan elektrifikasi menyumbang 62,2 persen dari pendaftaran baru di kawasan tersebut, naik dari 52,8 persen pada Agustus 2024.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement