REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengatakan sulit untuk mengalahkan tim yang 10 pemainnya menghuni area kotak penaltinya sendiri hampir di sepanjang laga. Hal itu dilontarkan Guardiola setelah timnya ditumbangkan tuan rumah Southampton 0-1 dalam laga pekan ke-33 Liga Inggris tanpa penonton di tengah pandemi Covid-19 di Stadion St. Mary's, Senin (6/7) dini hari WIB.
"Kami bermain sangat baik memperlihatkan karakter dan kemauan menang hingga akhir," kata Guardiola dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi Man City. "Dengan 10 pemain Southampton di area penaltinya sendiri, sulit."
Statistik pertandingan memperlihatkan anak-anak asuhan Guardiola mengendalikan lebih dari 73 persen penguasaan bola sepanjang laga dan melepaskan tak kurang dari 26 percobaan tembakan, yang sayangnya tak satu pun membuahkan hasil.
Ironisnya, kendati tak punya banyak kesempatan, Che Adams cukup cermat membaca keteledoran kiper Ederson Moraes dan melepaskan tembakan spekulasi terukur tak jauh dari lingkaran tengah lapangan untuk mencetak gol kemenangan Southampton.
"Pertandingan ini laiknya skenario yang kerap terjadi musim ini, satu kesalahan dan lawan menghukum kami," ujar Guardiola.
"Sesudahnya, kami menciptakan banyak kesempatan, tetapi seperti saya bilang mereka punya 10 pemain yang berdiri mengadang bola," katanya melengkapi.
Ucapan Guardiola bukannya tak berdasar, sebab penyerang tersubur Southampton, Danny Ings, sampai turun membantu lini pertahanan timnya dan melakukan satu sapuan krusial untuk menghalau tembakan Raheem Sterling di muka gawang tuan rumah.
Akibat kekalahan itu, Man City yang berada di urutan kedua tak mampu menambah raihan 66 poin mereka dan kini tertinggal 23 poin dari sang juara Liverpool yang semakin mungkin mengambil alih rekor marjin akhir musim terbesar yang dimiliki The Citizens dengan 19 poin pada 2017/18.