Kamis 09 Jul 2020 11:38 WIB

BKPM Ajak Pelajar Berkolaborasi Tarik Investor

PPI diajak berkolaborasi dengan perwakilan BKPM di luar negeri. 

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. BKPM mengajak PPI berkolaborasi untuk menarik investasi asing masuk Indonesia.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. BKPM mengajak PPI berkolaborasi untuk menarik investasi asing masuk Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, di masa pandemi ini, penurunan pertumbuhan ekonomi terjadi di berbagai negara. Hal itu berdampak pada penurunan Penanaman Modal Asing (PMA) di Tanah Air.

Baca Juga

"Di tengah kondisi pandemi, tidak ada satu negara pun yang terkena Covid-19 ini pertumbuhan ekonominya baik-baik saja," ujar Bahlil melalui siaran pers pada Rabu (8/7).

Hal itu disampaikannya dalam acara CEO Talk yang diselenggarakan secara daring oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia). Maka, BKPM menyambut baik gagasan perlunya edukasi PPI dalam menarik investasi agar masuk ke Indonesia. Ia mengajak anggota PPI berkolaborasi dengan perwakilan BKPM di luar negeri. 

BKPM memiliki sembilan kantor perwakilan di luar negeri. PPI bisa menyiapkan proposal kerja sama sekaligus edukasi ke BKPM. "Teman-teman bisa magang, mendapatkan pengalaman langsung, disesuaikan saja dengan negara terdekatnya. Nanti kita kolaborasi," kata Bahlil.

Bahlil juga menjelaskan, salah satu Key Performance Indicator (KPI) BKPM yakni membuat kolaborasi investasi besar dengan melibatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, BKPM harus mendorong investor dalam negeri, khususnya UMKM supaya dapat bermitra dengan investor besar. 

BKPM sudah minta pengelola Kawasan Industri Terpadu Batang di Jawa Tengah agar mengalokasikan 100 hektare dari total 4.300 hektare lahan yang ada untuk UMKM. "Nanti bagaimana UMKM yang bagus, PPI coba bantu. Kalau ada UMKM siap, kita kawinkan dengan investor besar," ujar dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement