Senin 10 Aug 2020 22:40 WIB

Warga Sekitar Secapa AD Bandung Tolak Rapid Test

Saat ini, Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) Bandung telah ditetapkan sebagai klaster baru penyebaran Covid-19 menyusul ratusan siswanya dinyatakan terpapar Covid-19. Untuk itu, Gugus Tugas Covid-19 Bandung dan Jawa Barat tengah menggencarkan tracing kepada warga sekitar untuk menyisir kemungkinan penyebaran Covid-19 di kalangan warga.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

SUMUR BANDUNG, AYOBANDUNG.COM -- Saat ini, Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) Bandung telah ditetapkan sebagai klaster baru penyebaran Covid-19 menyusul ratusan siswanya dinyatakan terpapar Covid-19. Untuk itu, Gugus Tugas Covid-19 Bandung dan Jawa Barat tengah menggencarkan tracing kepada warga sekitar untuk menyisir kemungkinan penyebaran Covid-19 di kalangan warga.

Namun, hal tersebut menemukan hambatan. Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, banyak warga di kawasan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap yang menolak rapid test.

"Warga yang bersedia dirapid test baru 28 orang, yang lainnya menolak. Mungkin karena mereka parno, takut atau apa," ungkapnya ketika ditemui di Balai Kota Bandung, Kamis (9/7/2020).

Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, pihaknya belum berencana melakukan pembatasan aktivitas warga setempat. Pusat aktivitas ekonomi seperti pusat perbelanjaan sementara masih akan beroperasi seperti biasa.

"Belum, belum ada pembatasan. Belum saampai ke situ," ungkapnya.

Meskipun mengalami penolakan, Oded mengatakan saat ini pihaknya tetap menggencarkan tracing tehadap warga yang tinggal disekitar Secapa AD. Ia juga akan berkoordinasi dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk melakukan hal tersebut.

"Langsung koordinasi dengan gubernur. Saya minta bantuan juga kepada gubernur dan Pak Pangdam. Alhamdulillah, Pak Gubernur siap," ungkapnya.

"Untuk di Kota Bandung, saya sudah minta kepada gugus tugas mengamankan masyarakat sekitar, betul-betul ditracing dan puskesmas memperhatikan masyarakat sekitar," lanjutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement