REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pengerjaan proyek pembangunan Tol Yogyakarta-Solo akan dimulai pada 2022. Pembangunan fisik dari tol ini akan dimulai setelah pemasangan patok dan pembebasan lahan, serta pembayaran lahan selesai dilakukan.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Krido Suprayitno mengatakan, pembebasan lahan ini dapat memakan waktu paling lama dua tahun. Ia mengaku, masyarakat tidak ada yang keberatan terkait pembangunan tol ini.
Sehingga, pengerjaan proyek tol dimungkinkan untuk dapat dilakukan lebih cepat. "Begitu selesai di tahun 2021 akhir, ya 2021 itu sudah dimulai (pembangunan fisik)," ujarnya.
Krido menyebut, pengerjaan tol ini akan dilakukan secara paralel. Pihaknya sendiri juga sudah menyelesaikan proses sosialisasi dan konsultasi publik."Artinya memang paralel. Begitu pengadaan lahan sudah terbayar dan clear, sudah mulai konstruksi di 2022. Itu kalkulasi kami sebagai tim persiapan," ujarnya.
Ia meminta partisipasi masyarakat untuk mensukseskan pembangunan proyek strategis nasional ini. "Partisipasi masyarakat sangat besar sekali dan kita berharap betul peran dan partisipasi masyarakat karena memberikan andil dalam percepatan dalam pembayaran," jelasnya.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X juga menargetkan pembebasan lahan Tol Yogyakarta-Solo selesai pada 2021. Maka, pengerjaan proyek tol tersebut direncanakan untuk dilakukan pada 2022 mendatang.
"Dimulai Agustus sampai mungkin pertengahan tahun depan (2021) pembebasan lahan dan pembayaran harus sudah selesai. Jadi mungkin 2022 dimulai (pembangunan)," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (9/7).
Sultan menyebut, untuk rute tol ini sendiri tidak akan mengalami perubahan. Dipastikan, pembangunan akan tetap sesuai dengan IPL yang sudah ditandatangani. "Rute tidak akan bergeser, dari pojokan Maguwoharjo sampai keluar Kabupaten Sleman, ke Borobudur," ujarnya.