Rabu 15 Jul 2020 06:59 WIB

Menyikapi Hagia Sophia dengan Bijak

Saya justeru lebih cenderung melihat gedung itu tetap sebagai museum

Red: A.Syalaby Ichsan
Presiden Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali
Foto: Nusantara Foundation
Presiden Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali

Oleh Imam Shamsi Ali, Presiden Nusantara Foundation

REPUBLIKA.CO.ID, Hari-hari ini banyak di antara umat Islam begitu senang dan bahagia karena Hagia Sophia, sebuah gedung yang bersejarah dan telah bergonta ganti status, kembali akan mengalami perubahan status (conversi) baru di tahun 2020 ini. 

Hagia Sophia adalah bekas sebuah gereja terbesar (Katedral) untuk Umat Kristen Bizantium dari tahun 537-1055. Lalu dari 1054 hingga tahun 1204 dirubah menjadi gereja Ortodoks Yunani. Pada tahun 1204-1261 gereja ini diambil alih oleh Agama Katolik Roma. Dari dari tahun 1261 hingga 1453 gereja ini kembali menjadi Katedral Kristen Ortodoks Yunani. 

Pada  1453 kota Konstantinopel jatuh ke tangan Ottoman Empira (Khilafah Utsmaniyah) di bawah komando Al-Fatih Sultan Mehmed II. Sejak itu gedung gereja ini dirubah menjadi masjid yang lebih dikenal dengan nama Aaya Sophia mosque.