Rabu 15 Jul 2020 14:54 WIB

Realisasi Penerimaan PBB-P2 Sleman Capai 64 Persen

Saat ini, ada sebanyak 219 padukuhan yang telah lunas pembayaran PBB-P2.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kantor Pemkab Sleman, DIY.
Foto: Wahyu Suryana.
Kantor Pemkab Sleman, DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman, DIY, kembali memberi penghargaan ke wajib Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) panutan. Penghargaan diberi secara simbolis Bupati Sleman, Sri Purnomo, dan Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun.

Sri Purnomo mengapresiasi seluruh wajib pajak yang menunaikan kewajibannya membayar pajak dengan tepat waktu. Walaupun, Indonesia masih dalam situasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) seperti saat ini.

Ia melihat, pandemi Covid-19 yang terjadi hingga kini bukan sekadar bencana kesehatan. Lebih dari itu, Sri berpendapat, pandemi berdampak pula terhadap penurunan produktivitas dari sektor perekonomian.

"Namun, sepekan ini grafik ekonomi di Kabupaten Sleman sudah mulai membaik. Semoga sepekan ke depan dan seterusnya akan lebih baik lagi," kata Sri, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman.

Plt Kepala BKAD Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya menyampaikan, Pemkab Sleman mengoreksi target murni Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2020 Rp 944 miliar jadi Rp 603 miliar. Begitu pula dengan target murni PBB-P2 tahun ini.

"Diturunkan dari nilai awal sebesar Rp 74 miliar menjadi Rp 40 miliar. Hingga saat ini, realisasi penerimaan PBB-P2 di Sleman telah mencapai Rp 25 miliar atau sekitar 64 persen dari target yang ditetapkan," ujar Harda.

Ia menekankan, jatuh tempo pembayaran PBB-PP ditetapkan pada 30 September 2020. Saat ini, ada sebanyak 219 padukuhan yang telah lunas pembayaran PBB-P2, sedangkan dalam tingkat desa ada tiga desa yang telah lunas PBB-P2.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement