Kamis 16 Jul 2020 13:59 WIB

Ratusan Guru di Sawahlunto Ikuti Tes Swab Massal

Ada 348 guru SMP dan SMA sederajat yang ikut tes swab dan hasilnya negatif Covid-19

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Aktivitas petugas melakukan Swab Test Covid-19
Foto: Edi Yusuf/Republika
Aktivitas petugas melakukan Swab Test Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO- Pemerintah Kota Sawahlunto pekan lalu melakukan tes swab massal untuk para guru tingkat SMP dan SMA sederajat. Hal ini dilakukan untuk memastikan semua tenaga pendidik negatif covid-19.

"Kita harus memastikan semua guru-guru aman dari covid-19. Supaya para siswa juga aman," kata Wali Kota Sawahlunto Deri Asta, Kamis (16/7).

Tahap pertama ada 348 guru SMP dan SMA sederajat yang melakukan pengambilan sampel swab. Setelah itu, sampel dikirimkan ke Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Pada Rabu (15/7) hasil pemeriksaan sampel swab guru sudah dikeluarkan dan semuanya dinyatakan negatif.

Deri Asta menyebut akan ada pengambilan swab guru secara massal tahap kedua. Rencananya mereka akan mengikutsertakan 150 orang guru lagi yang belum sempat ikut di tahap pertama. Ia menyebut selain guru, pegawai sekolah seperti tata usaha juga akan diikutkan tes swab.

Deri menyebut pengambilan sampel swab di Sawahlunto sampai saat ini sudah sebanyak 2000 sampel. Ia pun menegaskan lebih memprioritaskan swab test daripada rapid test untuk menghindari pemborosan anggaran dan hasilnya lebih akurat.

"Kita tetap mengusahakan penghematan menghindari pemborosan, karena itu Sawahlunto tidak mengadakan pembelian alat Rapid Test, tapi memilih swab yang jauh lebih akurat dan efisien," ucap Deri Asta.

Sawahlunto diketahui sudah menjadi zona hijau Covid-19. Kota Tambang tersebut mencatatkan ada dua kasus positif covid-19 pada akhir Ramadhan lalu. Kini dua kasus positif dari Sawahlunto sudah sembuh dan sudah lebih kurang sebulan terakhir tidak ada lagi penambahan kasus positif. Karena itulah Sawahlunto sudah dapat membuka sekolah tatap muka langsung dengan menaati protokol covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement