Jumat 17 Jul 2020 22:54 WIB

Juli, AP II Targetkan Kenaikan Volume Angkutan Kargo

AP II berharap peningkatan volume kargo selama jelang Idul Adha

Presiden Direktur PT. Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kiri) menargetkan kenaikan volume angkutan kargo sebesar lima persen pada Juli 2020 dibandingkan dengan Juli tahun lalu.
Foto: ANTARA/MUHAMMAD IQBAL
Presiden Direktur PT. Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kiri) menargetkan kenaikan volume angkutan kargo sebesar lima persen pada Juli 2020 dibandingkan dengan Juli tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura/AP II (Persero) menargetkan kenaikan volume angkutan kargo sebesar lima persen pada Juli 2020 dibandingkan dengan Juli tahun lalu.

“Volume kargo Juli berharap tumbuh lima persen dibanding tahun lalu,” kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin di Jakarta, Jumat (17/7). Awaluddin menjelaskan angkutan kargo pada Juni tahun ini meningkat tiga persen dibandingkan dengan Juni tahun lalu.

Tahun ini penerbangan kargo mengalami peningkatan dipengaruhi adanya pandemi COVID-19 di mana distribusi logistik tidak boleh berhenti dan tetap beroperasi dibandingkan dengan pergerakan penerbangan penumpang.

“Gambaran umum, kami pernah capai tonnase kargo di bandara AP II menembus 900 ribu ton per tahun. Kalau angka ini bisa kita jaga di luar konteks penerbangan mengangkut orang karena masih butuh waktu sampai kapan,” katanya.

Selain itu juga, Ia berharap kargo semakin bertumbuh pada Juli seiring dengan adanya Hari Raya Idul Adha di mana pengiriman logistik diperkirakan semakin banyak.

Awaluddin menambahkan jenis barang yang diangkut pun semakin beragam tidak hanya kargo umum (general cargo), tetapi juga barang mudah hancur atau “perishable goods”.

“Pengiriman barang yang cukup tinggi juga karena di-‘trigger’ (didorong) dari pergerakan ‘e-commerce’,” katanya.

Namun, dia menyebutkan,saat ini terdapat 102 pesawat yang menganggur di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten yang mana apabila dioperasikan, maka pergerakan logistik juga akan bangkit mengingat barang-barang tersebut masih menumpang di perut pesawat (aircraft belly) yang mengangkut penumpang.

“Kalau itu bisa bergerak cepat, kargo tadi juga ikut. Sebagian besar kargo menumpang di armada pesawat penumpang. Di Indonesia belum banyak ‘freighter’ kargo di udara,” katanya.

Berdasarkan data AP II, pada 7 Mei – 7 Juni 2020 volume angkutan kargo di 19 bandara perseroan diperkirakan sekitar 34 juta kilogram, di mana khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencapai 27 juta kilogram.

Pada 10 Juni 2020, volume kargo mencatatkan angka tertinggi sepanjang Juni ini dengan 1,65 juta kilogram. Khusus Soekarno-Hatta pada tanggal itu volume kargo mencapai 1,2 juta kilogram.

AP II saat ini memiliki dua perusahaan afiliasi yang bergerak di bisnis kargo: PT Angkasa Pura Kargo (kepemilikan saham 99,99 persen) dan PT Gapura Angkasa (kepemilikan mayoritas 46,26 persen).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement