Sabtu 18 Jul 2020 21:41 WIB

Bogor Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Musim Kemarau

Pemkot Bogor siapkan 8 RS rujukan kasus Covid-19 dengan kapasitas 438 tempat tidur.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno. Sri menyatakan Pemkot Bogor siapkan 8 RS rujukan kasus Covid-19 dengan kapasitas 438 tempat tidur
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno. Sri menyatakan Pemkot Bogor siapkan 8 RS rujukan kasus Covid-19 dengan kapasitas 438 tempat tidur

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno menegaskan, rumah sakit di kota setempat sudah siap mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 pada musim kemarau.

"Di Kota Bogor ada delapan rumah sakit rujukan untuk pasien kasus positif Covid-19 yang telah direkomendasi oleh Pemerintah Provonsi Jawa Barat, rumah sakit lainnya adalah rujukan dari Wali Kota Bogor," kata Sri Nowo Retno melalui telepon selulernya, di Kota Bogor, Sabtu (18/7).

Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, dari delapan rumah sakit yang menjadi rujukan pasien kasus positif Covid-19, menyediakan sekitar 438 tempat tidur khusus untuk pasien kasus COVID-19.

"Dari jumlah 430 tempat tidur, sekitar 130 tempat tidur di antaranya ada di RSUD Kota Bogor," katanya.

Sementara itu, kasus positif Covid-19 yang saat ini masih dalam perawatan, baik di rumah sakit maupun menjalani isolasi mandiri, seluruhnya ada 41 kasus positif. "Kalau misalnya saat ini ada lonjakan pasien kasus positif, masih ada sekitar 397 tempat tidur lagi untuk perawatan pasien kasus positif," katanya.

Ketika ditanya pada musim kemarau banyak debu dan udara lebih kotor, apalagi di daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan, menurut Retno, antisipasi penyebaran Covid-19 paling efektif adalah menjaga kesehatan diri pada setiap orang serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Retno menjelaskan, penerapan protokol kesehatan secara ketat adalah memakai masker untuk kegiatan di luar rumah, rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, menggunakan "hand sanitizer", serta menjaga jarak fisik.

"Setiap orang agar menerapkan protokol kesehatan, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat, baik di ruang terbuka, di pasar, di kendaraan, maupun di kantor," katanya.

Ketika ditanya soal kesiapan masker dan alat pelindung diri (APD) lainnya, menurut Retno, Dinas Kesehatan Kota Bogor bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Bogor, serta relawan dari semua organisasi profesi kesehatan, terus melakukan kampanye penerapan protokol kesehatan secara masif.

"Sasarannya, untuk mengingatkan warga Kota Bogor untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat, guna menekan penyebaran Covid-19 demi kesehatan bersama," katanya.

Akumulasi kasus positif Covid-19 di Kota Bogor sampai Sabtu (18/7) hari ini adalah 217 kasus, sebanyak 157 kasus positif di antaranya atau 72,35 persen dinyatakan telah sembuh, sedangkan 19 kasus positif di antaranya atau 8,75 persen meninggal dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement