REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Garut) meresmikan Kampung Cilimushideung, Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu, sebagai kampung teknologi, Sabtu (18/7). Saat ini, 257 kepala keluarga (KK) di kampung itu dapat menikmati jaringan internet berkat salah inovasi salah satu warganya.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman merasa bangga dengan inovasi warganya itu. Menurut dia, kehadiran jaringan internet di kampung sangat dibutuhkan, apalagi untuk anak sekolah yang harus belajar dari rumah selama masa pandemi Covid-19.
"Saya bangga karena belum tentu orang kota memilikinya," kata dia melalui keterangan resmi akhir pekan lalu.
Ia menjelaskan, setiap rumah di kampung itu telah terhubung dengan internet melalui jaringan wifi. Setiap KK hanya perlu membayar Rp 33 ribu per bulan. Jaringan internet di kampung itu dikelola oleh warga melalui Badan Usaha Milik Kampung (Bumka) untuk mewadahi program tekno sains.
Menurut Helmi, di masa pandemi Covid-19 internet sangat dibutuhkan, apalagi bagi para siswa yang belajar jarak jauh secara daring. "Tentu sangat membantu dan meringankan beban orang tua," kata dia.
Ia berjanji, Pemkab Garut akan membantu untuk mengurus izin Internet Service Provider (ISP). Ia juga telah meminta Diskominfo Garut untuk membantu pengurusan ISP agar internet di Cilimushideung legal.
"Jaringan internet ini dibangun dari biaya sendiri. Saya dengar untuk alat wifinya saja sampai Rp 200 juta, makanya perlu didukung pemerintah," kata dia.
Pencetus ide tersebut, Budi Hermawan mengaku telah memiliki keinginan membuat kampungnya dapat terhubung dengan internet sejak ima tahun silam. Namun, baru kali ini rencananya terwujud.
“Alhamdulillah impian saya ini bisa terwujud. Saya dan warga sudah membangun jaringan internet dan memasang kabel optik,” ujar dia.
Budi menjelaskan, sejak sepekan lalu sudah lima kilometer kabel optik terpasang dari target 15 kilometer. Akhir bulan ini, target itu bisa dicapai dan semua warga bisa segera menikmati jaringan internet.