REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Masyarakat Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, yang mendiami 300-an dari jumlah keseluruhan 328 kampung dan empat kelurahan belum menikmati layanan telepon seluler baik untuk kebutuhan internet, pesan singkat maupun panggilan.
Kepala Dinas Kominfo Jayawijaya Isak Sawaki di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat (9/3), mengatakan sedang diusulkan kampung-kampung ini agar bisa dibangun fasilitas pendukung kebutuhan internet, pesan singkat, dan panggilan.
"Kami perkirakan kampung yang belum terjangkau internet atau yang ada tetapi putus-putus itu sekitar 300-an, jadi kemungkinan kalau rencana ini disetujui berarti sekitar 300-an 'base transceiver station' (BTS) yang akan dibangun di kampung-kampung," katanya.
Isak mengatakan sedang dibangun koordinasi dengan kepala-kepala distrik untuk mendata masing-masing kampung terutama yang berada pada radius dua kilometer agar dibangun BTS di antara kampung tersebut.
"Karena jangkauan satu BTS itu dua kilometer sehingga kami minta kepala distrik untuk mereka menyusun data kampung yang berdekatan dalam radius 2 kilometer itu dijadikan satu," katanya.
Program kampung berdering yang direncanakan pemkab ini akan bekerjasama dengan PT Telkomsel. Selain kampung, Diskominfo juga merencanakan pada tahun 2019 internet distrik sudah bisa dipasang sebab pihaknya masih menunggu rampungnya pembangunan Palapa Ring.
"Berdasarkan rencana garis besar, akhir tahun ini Palapa Ring sudah selesai, tetapi sudah pasti nanti tahun 2019 baru berfungsi karena kita di sini juga terbentur dengan lokasi, pengurusan lahan untuk bangun menara Palapa Ring," katanya.