REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hotel Marriott akan mewajibkan para tamu untuk mengenakan masker di lobi dan ruang publik lainnya mulai 27 Juli. Raksasa hotel yang berbasis di Bethesda, Maryland dan memiliki lebih dari 7.300 hotel di seluruh dunia itu juga telah mewajibkan karyawan mengenakan masker selama beberapa bulan terakhir.
Hal itu disampaikan CEO Marriott International Arne Sorenson dalam sebuah pesan video yang dirilis Senin. Menurut Sorenson, kebijakan hotel itu sejalan dengan rekomendasi dari para ahli kesehatan guna menekan penyebaran virus Covid-19.
"Para ahli kesehatan telah menjelaskan bahwa memakai masker di ruang publik adalah salah satu langkah termudah yang bisa kita ambil untuk melindungi satu sama lain dan mengurangi penyebaran Covid-19," kata Sorenson seperti dilansir AP, Selasa (21/7).
Kebijakan Marriott itu diumumkan setelah pedoman untuk pelancong yang dikeluarkan American Hotel and Lodging Association dirilis pekan lalu. Panduan tersebut meminta para tamu untuk mengenakan masker dan menerapkan jaga jarak sosial di area publik hotel. Asosiasi juga meminta para tamu melakukan check-in dan check out tanpa kontak jika memungkinkan.
Marriott adalah jaringan hotel terbesar yang telah mengeluarkan persyaratan wajib masker. Sebelumnya, Hyatt Hotel sudah mewajibkan para tamu untuk mengenakan masker di tempat umum di hotel-hotel AS dan Kanada. Hilton juga berencana meminta para tamu untuk mengenakan masker, tetapi belum merilis tanggal pasti kebijakan itu diberlakukan.