Rabu 22 Jul 2020 11:57 WIB

Idul Adha Diharapkan Tidak Tingkatkan Penularan Covid-19

Saat ini tingkat penularan Covid-19 di Jatim berada di bawah angka satu

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Warga menerima daging kurban dan bantuan air bersih dari BMH Perwakilan Jatim pada Idul Adha 1440 H lalu.
Foto: Dok BMH
Warga menerima daging kurban dan bantuan air bersih dari BMH Perwakilan Jatim pada Idul Adha 1440 H lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol. Fadil Imran meminta masyarakat untuk melakukan silaturahim secara virtual saat Idul Adha 1441 H, pada 31 Juli 2020. Fadil meminta semua pihak, utamanya masyarakat, mencontoh momen Idul Fitri. Dimana tingginya pergerakan masyarakat yang melaksanakan silaturahim fisik, menjadikan rate of transmission atau rata-rata tingkat penularan Covid-19 di Jawa Timur melonjak.

"Kita sudah punya pengalaman kemarin ketika Idul Fitri. Dimana ketika saudara-saudara kita melaksanakan silaturahim dengan sedikit mengesampikan protokol kesehatan. Kita sarankam supaya silaturahim melalui virtual, namun banyak yang melaksanakan silaturahim fisik. akhirnya angka RT (rate of transmission) kita naik," kata Fadil di Surabaya, Rabu (22/7).

Fadil mengingatkan, saat ini tingkat penularan Covid-19 di Jatim berada di bawah angka satu. Dia tidak ingin angka ini kembali naik melebihi angka satu, yang berarti kemungkinan masyarakat Jatim tertular Covid-19 lebih tinggi. Fadil menyatakan, angka tingkat penularan memang terus bergerak dinamis. Namun dia berharap pergerakannya ke arah penurunan, bukan peningkatan. "Rate of transmission kita sekarang sudah di bawah angka satu. Tapi ini kan sangat dinamis. Jadi titip pesan karena sebentar lagi Idul Adha," ujar Fadil.

Fadil merasa, upaya-upaya yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim sudah berada di jalur yang tepat. Yakni dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan. Kesadaran itu ditanamkan melalui pembentukan Kampung Tangguh, Pasar Tangguh, dan lain sebagainya.