REPUBLIKA.CO.ID, Danau Tiberias yang terletak terletak dekat Dataran Tinggi Golan, adalah danau air tawar terbesar di Palestina. Keberadaannya mempunyai kedudukan tersendiri dalam kepercayaan tiga agama samawi, Yahudi, Kristen, dan Islam.
Menurut Islam, Danau Tiberias yang mempunyai beragam sebutan yaitu Danau Galilea Danau Genesaret, Danau Kineret, dan Danau Kinerot ini dikaitkan dengan salah satu tanda kiamat yaitu munculnya Dajjal dan kelak akan meminum air dari danau ini hingga habis. Hal ini sebagaimana diriwayatkan hadits sahih yang cukup panjang dari Nawwas bin Sam’an RA:
ثُمَّ يَأْتِي عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللهُ مِنْهُ، فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ، فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى: إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي، لَا يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ، فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ، وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ، فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا، وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ، وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ، حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ، فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ، فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ،
“Setelah itu Nabi Isa putera Maryam didatangi oleh sekumpulan orang yang dilindungi Allah Subhaanahu wa Ta’ala dari Dajjal, lalu ia mengusap wajah mereka dan memberitahukan kepada mereka mengenai derajat yang akan mereka peroleh di surga. Di saat seperti itu, Allah mewahyukan kepada Nabi Isa yang isinya, “Sesungguhnya Aku akan mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak terkalahkan oleh seorang pun dari manusia. Oleh karena itu, selamatkanlah hamba-hamba-Ku ke sebuah bukit. Kemudian Allah mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj. -Mereka turun ke segala penjuru dari tempat yang tinggi (QS. Al Anbiya: 96).
Rombongan pertama dari mereka melewati Danau Tiberias, lalu meminum semua airnya, kemudian rombongan yang terakhir mereka lewat dan berkata, “Di tempat ini dahulu ada air.” Ketika itu, Nabi Allah Isa dan para sahabatnya terkepung hingga pada saat itu kepala sapi bagi mereka lebih berharga daripada uang seratus dinar sekarang ini. Kemudian Nabi Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah agar Dia membinasakan Ya’juj dan Ma’juj, maka Allah mengirimkan kepada mereka penyakit hidung (mengandung ulat) –seperti yang melanda hewan ternak- yang mengenai leher-leher mereka, maka mereka semua mati seperti matinya seorang jiwa.” (HR Muslim). Hadits ini menguatkan hadits lain yang diriwayatkan dari Fathimah binti Qais tentang kisah mengeringnya air Danau Tiberias.
Polemik pun muncul menyusul surutnya air Danau Tiberias hampir tiap tahun . Pada 2018 lalu misalnya, jagad media sosial juga dihebohkan dengan menyusutnya Danau Tiberias hingga tampak pulau kecil di tengah-tengah danau. Sejumlah akun warganet di Timur Tengah pun mengaitkan surutnya Danau Tiberias itu dengan tanda semakin dekatnya kiamat. Namun, hingga detik inipun belum terjadi.
Secara terpisah, mantan mufti agung Mesir, Syekh Ali Jum’ah meyakinkan bahwa mengeringnya Danau Tiberias adalah bagian dari tanda-tanda kiamat, hanya saja bahwa kapan kiamat sendiri itu terjadi tida bisa dipastikan begitu saja hanya dengan menyusutnya Danau Tiberias. Mengutip pendapat Imam Muslim, bahwa sejatinya peristiwa itu terjadi justru ketika Dajjal dan Ya’juj Ma’juj keluar kelak pada akhir zaman, tidak pada waktu sekarang.