Senin 27 Jul 2020 08:12 WIB

Android Temukan 19 Aplikasi Berbahaya

Aplikasi ini dinilai bertanggung jawab pada iklan yang merajalela.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Google Play Store. Ilustrasi
Foto: androidheadlines.com
Google Play Store. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Untuk kesekian kalinya dalam beberapa bulan terakhir, peneliti keamanan menemukan daplikasi di PlayStore yang berbahaya. Google telah mem-boot semua 19 aplikasi yang dinyatakan bersalah atas perilaku penyisipan iklan yang merajalela dan curang.

Pengguna harus menemukan dan menghapus setiap aplikasi berbahaya dari ponsel mereka sendiri secara manual. Aplikasi ini diunduh lebih dari 3,5 juta pengguna.

Baca Juga

Hal terburuk tentang serangkaian aplikasi Android berbahaya ini adalah aplikasi ini diprogram untuk menipu penggunanya agar percaya bahwa aplikasi tidak berfungsi dengan benar sehingga pengguna akan menghapus ikon instalasi. Sayangnya, pengguna sulit melakukan proses penghapusan instalasi

Sementara fungsionalitas aplikasi terbatas atau tidak ada sama sekali, aplikasi ini membombardir pengguna dengan iklan, serta mengalihkan lalu lintas web ke portal. TLaporan itu tidak menyebutkan malware ini menyerang integritas informasi pribadi atau data keuangan pengguna.

Dilansir dari Phone Arena, Senin (27/7), daftar aplikasi tersebut  yakni Auto Picture Cut, Color Call Flash, Square Photo Blur, Square Blur Photo, Magic Call Flash, Easy Blur, Image Blur, Auto Photo Blur, Photo Blur, Photo Blur Master, Super Call Screen , Square Blue Master, Square Blur, Smart Blur Photo, Smart Photo Blur, Super Call Flash, Smart Call Flash, Blur Photo Editor dan Blur Image.

Selain menghapus setiap dan semua hal di atas sesegera mungkin, pengguna bisa memberi perhatian ekstra saat ingin mengunduh apa pun yang dikembangkan oleh perusahaan kecil atau ‘orang’ bernama Thomas Mary, Kirik Brian atau Davis Betty. Aplikasi sering terbukti palsu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement