Selasa 28 Jul 2020 15:50 WIB

KostraTani Tinggalkan Pola Lama Kelola Pertanian

Mentan Syahrul menyebut Kostrata

Mentan Syahrul Yasin Limpo menyatakan Kostratani akan menggunakan pendekatan teknologi 4.0 untuk menyatukan para petani dan penyuluh di 34 provinsi dengan Kementan di pusat
Foto: Kementan
Mentan Syahrul Yasin Limpo menyatakan Kostratani akan menggunakan pendekatan teknologi 4.0 untuk menyatukan para petani dan penyuluh di 34 provinsi dengan Kementan di pusat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian RI memastikan pandemi Covid-19 dan refocusing anggaran APBN bukan halangan capai target produksi pangan. 132 unit pelaksana teknis (UPT) di 34 provinsi, dikerahkan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dengan pengadaan sarana dan prasarana teknologi informasi 4.0 untuk Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di tingkat kecamatan menjadi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani).

"KostraTani tempat kita berkumpul dengan cara-cara baru. Kita tinggalkan pola lama. Kita gunakan pendekatan teknologi 4.0 untuk menyatukan para petani dan penyuluh di 34 provinsi dengan Kementan di pusat. Hapus sekat pusat dan daerah," kata Mentan Syahrul.

Saat ini, 132 UPT Kementan terhimpun pada tiga badan setingkat direktorat jenderal: Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] didukung 20 UPT seperti Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) diandalkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dan Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) sebagai UPT Badan Karantina Pertanian (Barantan).

“Kementan membuka peluang BPP menjadi KostraTani. Syaratnya lokasi dekat UPT, karena wajib intensif komunikasi dan intensif pelatihan. Harus ada listrik, jaringan internet dan komputer,” kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi pada video conference Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Vol. 16 di Jakarta pekan lalu. 

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP (Pusluhtan) Leli Nuryati menyebut 723 BPP model KostraTani akan dibina Kementan. BPPSDMP membina 54 BPP, enam di antaranya binaan Kapusluh di tiga provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Gorontalo. BPP Gebang di Cirebon, BPP Patokbeusi (Subang), BPP Ciawigebang (Kuningan), BPP Gantar (Indramayu), BPP Genteng (Banyuwangi) dan BPP Bone Pantai (Bone Bolango).

Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan - Pusluhtan, I Wayan Ediana mengurai teknis Metologi Pembinaan yang dibagi Tiga Sasaran. Pertama, pembinaan 290 BPP oleh unit kerja (UK) dan UPT dari BPPSDMP, Balitbangtan dan Barantan berlangsung konvensional dan virtual. 

Kedua, 1.873 BPP target terdiri atas 400 BPP dari bantuan IT 2019 dan 723 BPP hasil revisi dana Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) serta 750 BPP support eselon satu Kementan. Pembinaan mulai 2020 secara virtual.

"Ketiga, ada 3.570 BPP, dari total 5.733 BPP. Pembinaan virtual mulai 2020," kata I Wayan Ediana.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti memastikan pihaknya membina tiga BPP, satu di antaranya BPP Pacet di Kabupaten Cianjur sebagai BPP model percontohan dari YESS (Youth Entrepreneuship and Employment Support Services Programme (YESS) satu dari empat lembaga PHLN, danai KostraTani 2020.

Selain YESS, PHLN lain adalah Integrated Participatory Development & Managemen of Irigation Project (IPDMIP), Strategic Irrigation Modernization & Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) dan Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling - Up Innitiative (READSI).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement