Selasa 28 Jul 2020 20:56 WIB

Rumah Zakat dan Mahasiswa Ajak Warga Manfaatkan Lahan

Mahasiswa IPB bersama relawan Rumah zakat melakukan penanaman secara Verticultur

Sektor ekonomi menjadi salah satu aspek yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Begitu dahsyatnya dampak tersebut, menyebabkan banyak pelaku usaha harus mengalami penurunan pendapatan bahkan terpaksa menutup usahanya.
Foto: istimewa
Sektor ekonomi menjadi salah satu aspek yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Begitu dahsyatnya dampak tersebut, menyebabkan banyak pelaku usaha harus mengalami penurunan pendapatan bahkan terpaksa menutup usahanya.

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Sektor ekonomi menjadi salah satu aspek yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Begitu dahsyatnya dampak tersebut, menyebabkan banyak pelaku usaha harus mengalami penurunan pendapatan bahkan terpaksa menutup usahanya.

Menyikapi hal ini, beberapa mahasiswa IPB yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Berdaya Pamoyanan Kecamatan Bogor Selatan, tidak tinggal diam. Dibantu oleh Relawan Rumah Zakat, mereka berinisiatif untuk melakukan aksi menanam secara Verticultur dengan mengajak warga setempat termasuk para pemuda.

Vertikultur merupakan teknik bercocok tanam di ruang atau lahan sempit dengan memanfaatkan bidang vertikal sebagai tempat bercocok tanam dan dilakukan secara bertingkat. Tujuan dari Vertikultur adalah untuk memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal. “Kami memberikan pemahaman kepada masyarakat di Desa Berdaya Pamoyanan, karena lokasinya merupakan perkotaan yang lahan kosongnya sedikit, maka kami berikan cara memanfaatkan lahan sempit untuk ketahanan pangan secara Vertikultur’ selain itu kita berikan pendampingan cara membuat Vermikompos untuk pupuk organiknya,” ungkap Jasua Anzara, salah satu peserta KKN Mahasiswa IPB.

“Kami sangat terbantu dengan adanya program KKN di Desa Berdaya Pamoyanan ini, karena kami dari Rumah Zakat mempunyai program yang sama yaitu untuk ketahanan pangan, salah satu sektor yang saat ini sedang menggeliat itu adalah sektor Pertanian,” ungkap Elan Jaelani, Relawan Rumah Zakat, Selasa (21/7). “Kita ingin sekali belajar hal baru, ternyata menanam itu menyenangkan selain kita bisa berjemur pagi- pagi, kita juga bisa memanfaatkan lahan kosong untuk menanam,” kata Aden Dicky salah satu pemuda yang ikut menanam.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement