Rabu 29 Jul 2020 08:33 WIB

Tiga Pilihan Setelah PSBB Transisi Berakhir 30 Juli 2020

Menurut Ariza, kalau makin memburuk Covid-19 tidak mustahil kembali ke PSBB.

Rep: Eva Rianti / Red: Erik Purnama Putra
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria atau Ariza di Balai Kota DKI, Jumat (24/7).
Foto: Eva Rianti
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria atau Ariza di Balai Kota DKI, Jumat (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengatakan, pemerintah masih melakukan evaluasi terkait kebijakan perpanjangan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi yang berakhir pada Kamis (30/7). Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza), menuturkan, Pemprov DKI mulai Selasa (28/7) dan Rabu (29/7), mengevaluasi penerapan PSBB.

"Pilihannya kan tiga,” ujar Ariza saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (28/7). Dia menjelaskan, pilihan pertama ialah masuk ke masa kenormalan baru atau kerap disebut menuju masyarakat sehat, aman, dan produktif apabila ada perbaikan dan peningkatan yang baik dan penanganan Covid-19.

“(Pilihan kedua) kalau masih seperti ini (kondisi sekarang yang mana kasus masih tinggi) kemungkinan kita akan perpanjang masa transisi. Tapi (pilihan ketiga) kalau makin memburuk tidak mustahil kembali ke PSBB,” terang politikus Partai Gerindra tersebut.

Ariza menyebutkan, keputusan Pemprov DKI pada dasarnya tergantung pada data, mulai dari angka reproduksi (Rt), perkembangan rasio jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 (positivity rate), hingga tingkat fatalitas kasus (case fatality rate). Data-data tersebut akan dibahas bersama pihak-pihak terkait.

“Jadi data-data itu akan kami pantau, teliti, dan cermati. Kami konfirmasi dengan pemerintah pusat, gugus tugas pusat, para ahli, dan semua instansi. Prinsipnya kita kerja sama dan akan putuskan bersama,” ujar Ariza.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement