REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- PT KA Pariwisata kembali membuka satu destinasi wisata edukasi yang dikelolanya bagi aktivitas kunjungan wisatawan. Destinasi tersebut adalah Museum Kereta Api Ambarawa yang berada di kompleks Stasiun Willem I (Stasiun Ambarawa), Lingkungan Desa Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
“Setelah ditutup akibat pandemi Covid-19, Museum Kerata Api resmi dibuka kembali untuk aktivitas wisata, pada Selasa (28/7) kemarin,” kata Direktur Utama (Dirut) PT KA Pariwisata, Totok Suryono, Rabu (29/7).
Sebelumnya, PT KA telah membuka Museum Lawang Sewu. Sebelum kegiatan pembukaan kembali bagi aktivitas wisata, Museum Kereta Api Ambarawa telah melaksanakan beberapa persiapan, guna menyesuaikan protokol New Normal untuk keamanan pengunjung dari penularan Covid-19.
Seperti penyediaan fasilitas untuk higenitas para pengunjung dengan membuat delapan wastafel tempat untuk mencuci tangan baru. Selain penyediaan wastafel, pengelola juga menyediakan hand sanitizer, melakukan screening suhu tubuh dengan thermogun di pintu masuk serta mengatur physical distancing pada lalu lintas pengunjung.
“Termasuk menerapkan kebiasaan baru, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yang dianjurkan oleh Pemerintah serta mewajibkan pengunjung memakai masker,” ungkapnya, dalam keterangan pers.
Totok juga menyampaikan, kini pintu masuk area Museum Kereta Api Ambarawa juga telah menggunakan sistem Electronic gate (e-Gate) dengan scan barcode QR code yang tertera pada tiket masuk ke area museum
Melalui penerapan sistem e-Gate ini, maka proses alur masuk pengunjung ke area Museum Kereta Api Ambarawa menjadi lebih praktis, nyaman serta aman dalam menerapkan physical distancing. Sistem ini akan meminimalkan kontak langsung antara pengunjung dengan petugas di pintu masuk.
Di masa penyesuaian new normal ini, lanjut Totok, jam operasional Museum Kereta Api Ambarawa mulai pukul 09:00 WIB hingga pukul 15:00 WIB. “Sebelumnya, operasional Museum Kereta Api Ambarawa berlangsung efektif mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB,” kata Totok.
Pembatasan jumlah pengunjung juga disesuaikan dengan protokol New Normal, yakni hanya 50 persen dari kapasitas normal kunjungan. Demikian halnya untuk operasional Kereta Wisata Reguler maupun sewa, juga bakal dibatasi 50 persen dari kapasital penumpang normal.
Jika pada operasional normal kapasitasnya mencapai 40 orang per kereta, sekarang dibartasi hanya 20 orang per kereta. Sedangkan untuk tiga rangkaian kereta kayu yang biasanya dioperasionalkan dengan maksimal 116 orang dibatasi hanya sekitar 58 orang.
Meski begitu, lanjut Totok, khusus untuk pengoperasian Kereta Wisata Museum Kereta Api Ambarawa reguler saat ini belum dilakukan. “Untuk sementara waktu, hanya akan beroperasi jika ada permintaan sewa saja,” ucap dia.
Humas PT KA Pariwisata, Ilud Siregar menambahkan, saat ini untuk pembelian tiket masuk Museum Kereta Api Ambarawa juga sudah bisa dilakukan secara cashless Gopay, Ovo dan Link Aja.
Pada saat Museum KA Ambarawa ditutup beberapa waktu lalu, PT KA Pariwisata telah melakukan inovasi kegiatan yaitu menghadirkan Virtual Tour Indonesian Railway Museum.