REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Chelsea, Frank Lampard, mengakui para pemainnya sempat terlena dan merasa puas ketika sempat unggul cepat atas Arsenal di final Piala FA di Wembley, Sabtu (1/8) waktu setempat. Christian Pulisic mencetak gol lima menit usai laga dimulai.
"Kami memulai dengan baik untuk 10 atau 15 menit pertama, mencetak gol dan menciptakan beberapa peluang lagi serta mengendalikan permainan, tetapi sesudahnya kami hanya bisa menyalahkan diri sendiri," kata Lampard dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi Chelsea.
Arsenal kemudian bangkit menyamakan kedudukan lewat eksekusi penalti Pierre-Emerick Aubameyang. Di babak kedua, pemain yang sama mencetak gol kedua untuk membalikkan keadaan sepenuhnya.
"Kami terlena. Terlalu berlama-lama dengan bola, tetapi memainkan umpan-umpan pendek tak penting seperti berjalan-jalan," ujar Lampard.
"Dan final Piala FA bukanlah kegiatan jalan-jalan. Kami membiarkan Arsenal memperoleh momentum dan sejak itu semuanya akan sulit," katanya menambahkan.
Terlebih lagi, pada awal babak kedua Lampard harus kehilangan Pulisic, pemain kedua Chelsea yang menepi karena cedera hamstring setelah sang kapten Cesar Azpilicueta pada babak pertama. "Kami mengawali babak kedua dengan bagus, jika Christian bisa lanjut dan mencetak gol ketimbang mengalami cedera hamstring, yah, situasi pertandingan berkonspirasi melawan kami," kata Lampard.
Hanya enam menit setelah Aubameyang mencetak gol kedua membalikkan keadaan untuk Arsenal, situasi Chelsea kian buruk. Sebab, Mateo Kovacic menerima kartu kuning kedua. Lampard terpaksa mencari cara merampungkan laga dengan 10 pemain di lapangan.
"Tentu saja kami kecewa, tetapi menilik capaian kami sepanjang musim ini semua cukup positif," kata Lampard.
"Hari ini seharusnya jadi sentuhan pemanis akhir, tetapi yang terjadi tak demikian," ucapnya.