Senin 03 Aug 2020 17:30 WIB

Trump Beri Waktu 45 Hari ke Perusahaan China Jual TikTok

Microsoft dikabarkan akan membeli TikTok.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Aplikasi media sosial asal China, TikTok.
Foto: TikTok
Aplikasi media sosial asal China, TikTok.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan memberikan tenggat waktu selama 45 hari bagi perusahaan China mengelola TikTok, Bytedance untuk dijual kepada Microsoft Corp. Kabar tersebut diperkuat dari dua orang yang akrab dengan masalah tersebut kepada kantor berita Reuters.

Para pejabat AS mengatakan, TikTok di bawah induknya di China menimbulkan risiko nasional sebab data pribadi yang diperoleh. Jumat pekan lalu, Trump berencana melarang sepenuhnya operasi TikTok di AS setelah menolak gagasan penjualan ke Microsoft.

Baca Juga

Namun demikian, setelah adanya diskusi antara Trump dan CEO Microsoft Satya Nadella, perusahaan yang berbasis di Redwood, pemerintah AS dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan negosiasi untuk memperoleh TikTok dari ByteDance, Ahad waktu setempat. Pemerintah juga memiliki tujuan untuk mencapai kesepakatan pada 15 September.

Kendati demikian, tidak jelas apa yang mengubah keputusan Trump. Larangan TikTok akan mengalienasi banyak pengguna mudanya sebelum pemilihan presiden AS pada November, dan kemungkinan akan memicu gelombang perlawanan hukum. Beberapa legislator Republik terkemuka mengeluarkan pernyataan dalam dua hari terakhir mendesak Trump untuk mendukung penjualan TikTok ke Microsoft.

Negosiasi antara ByteDance dan Microsoft akan diawasi oleh Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS), panel pemerintah AS yang memiliki hak untuk memblokir perjanjian apa pun. Hal itu diungkapkan oleh sumber Gedung Putih yang meminta tidak disebutkan jati dirinya sebelum Washington resmi membuat pengumuman. Microsoft mengingatkan dalam pernyataannya bahwa tidak ada kepastian kesepakatan akan tercapai.

"Microsoft sepenuhnya menghargai pentingnya mengatasi kekhawatiran Presiden. Microsoft berkomitmen untuk mengakuisisi TikTok dengan tunduk pada tinjauan keamanan lengkap dan memberikan manfaat ekonomi yang tepat bagi AS, termasuk Perbendaharaan AS," kata Microsoft dalam sebuah pernyataan.

Hingga berita ini diterbitkan, ByteDance dan Gedung Putih belum menanggapi permintaan komentar. Hubungan antara AS dan China memburuk di berbagai lini dari masalah perdagangan, otonomi Hong Kong, keamanan siber dan penyebaran virus Corona baru.

Pesaing Facebook

Microsoft, yang juga memiliki jaringan media sosial profesional LinkedIn, akan menjadi pesaing utama bagi raksasa media sosial seperti Facebook Inc dan Snap Inc adalah tawarannya untuk TikTok untuk berhasil. Di bawah kesepakatan yang diusulkan, Microsoft mengatakan akan mengambil alih operasi TikTok di AS, Kanada, Australia dan Selandia Baru.

Microsoft akan memastikan bahwa semua data pribadi pengguna Amerika TikTok ditransfer ke dan tetap di AS. Microsoft dapat mengundang investor AS lainnya untuk memperoleh saham minoritas di TikTok. Sekitar 70 persen dari modal luar ByteDance telah dikumpulkan berasal dari AS.

Namun, belum jelas berapa banyak Microsoft bisa membayar untuk TikTok. Reuters melaporkan pekan lalu bahwa ekspektasi penilaian ByteDance untuk aplikasi tersebut melebihi 50 miliar dolar AS, meskipun tekanan AS untuk mendivestasinya dapat menurunkan label harga itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement